SOROTMAKASSAR -- Makassar.
Massa kepemimpinan Budi Sarwono, sebagai Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas I Makassar telah usai. Sejak memimpin Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) yang berlokasi di Jl Sultan Alauddin Makassar ini, banyak perubahan yang telah dilakukannya.
"Intinya komunikasi itu penting. Membangun komunikasi baik terhadap staf maupun warga binaan itu yang saya terapkan, agar bisa merubah menjadi lebih baik," kata Budi Sarwono.
Ceritanya lebih lanjut, bahwa selama 1 tahun 5 bulan atau 17 bulan menjabat Kalapas Kelas I Makassar, dirinya memiliki banyak kenangan dan kesan indah. Menurutnya, menghilangkan budaya yang tidak baik, sangat sulit sampai membuatnya kepikiran.
Bahkan menurut Budi Sarwono, untuk menemukan konsep yang tepat guna diterapkan pada masyarakat Lapas, harus merelakan waktu tidurnya. Namun, ia menganggap itu adalah sebuah tantangan yang mesti dilaluinya.
"Saya selalu tekankan yang baik tetap di pertahankan dan yang buruk harus dibuang. Setiap saat saya ingatkan, dan syukur mereka mau mendengarkan," ujarnya.
Prestasi yang di torehkannya patut di acungi jempot. Dia mampu membawa Lapas Kelas I Makassar menjadi percontohan kawasan bebas korupsi dan pungli di Sulsel. Sehingga dikenal ke seluruh Lapas yang ada di Indonesia dan di terapkan.
Hal lain paling dikenang warga binaan, adanya tambahan fasilitas bagi yang mengunjungi Lapas. Seperti dibuatkannya kanopi, kursi dan kipas angin, agar pengunjung Lapas tidak kehujanan ataupun kepanasan.
"Terkait kawasan bebas pungli dan korupsi, saya selalu terbuka terkait pelayanan yang ada di Lapas. Kita transparan kepada masyarakat," tuturnya.
Diketahui pada Rabu 4 September 2019, Budi Sarwono akan melepas jabatannya, dan menyerahkan ke penggantinya Rubianto.
Sementara itu, berkat prestasinya saat memimpin Lapas Kelas I Makassar, Budi Sarwono sendiri kini mendapatkan promosi jabatan dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
Ia diangkat sebagai Direktur Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengatasan Anak dan Balai Masyarakat dan Lembaga Pendidikan Khusus Anak, yang membawahi seluruh Indonesia. (ht)