Dharmasanti Waisak se-Sulselbar Tahun 2568BE / 2024M di Kota Parepare Berlangsung Sukses

 

SOROTMAKASSAR - PAREPARE.

Waisak adalah milik kita semua dan milik kita bersama. Esensi dari tiga peristiwa yang diperingati saat Waisak, bercerita tentang kelahiran karena kita terlahir, pencerahan Agung adalah prestasi yang bisa dicapai, dan prestasi apapun yang dapat kita capai dalam kehidupan kita pada saatnya kita juga akan meninggal.

Kelahiran adalah awal dari persoalan. Semua kesulitan dan persoalan dalam hidup diawali oleh kelahiran. Jika kita tidak bisa mengelola hidup ini dengan baik, kita tidak hanya menjadi objek persoalan. Tetapi dapat menjadi sumber persoalan. Karena hidup dan persoalan adalah satu paket.

Pencapaian pencerahan Agung adalah obat dari persoalan hidup. Untuk itu, kita hendaknya menyempurnakan kebajikan. Mari, berbuat kebajikan untuk membangun nilai-nilai luhur. Karena kebajikan yang dilakukan dalam hidup, itulah yang akan menjadi bekal kita dalam kehidupan selanjutnya.

Demikian Hikmah Waisak yang dibawakan Wakil Ketua Dewan Sesepuh / Upa Theranayaka Sangha Theravada Indonesia (STI) YM. Bhikkhu Saddhaviro Mahathera pada Dharmasanti Waisak se-Sulselbar Tahun 2568BE / 2024M.

Dharmasanti Waisak bertema "Memperkokoh Persatuan dalam Keberagaman" ini berlangsung di Gedung Auditorium Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare pada Minggu (09 Juni 2024) siang.

Dharmasanti Waisak se-Sulselbar dihadiri Penjabat Walikota Parepare diwakili Kepala Badan Kesbangpol H. Rustan Asta, SE, M.Si, Kakanwil Kementerian Agama Sulsel H. Muhammad Tonang, S.Ag, M.Ag, Rektor IAIN Parepare Prof. Dr. Kiyai Hannani, M.Ag, Pejabat Forkopimda Kota Parepare, Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama Sulsel Dr. H. Ali Yafid, S.Ag, M.Pd.I, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Parepare H. Fitriadi, S.Ag, M.Ag, Pembimas Buddha Sulsel Pandhit Amanvijaya, S.Ag, MM, M.Pd.B, Pembimas Buddha Sulbar TS Haryanto, S.Ag, Ketua FKUB Kota Parepare, Pemuka Agama dan Pimpinan Organisasi Keagamaan.

Para Bhikkhu STI yang hadir mendampingi YM. Bhikkhu Saddhaviro Mahathera adalah, Ketua Bidang Luar Negeri / Upa Sanghanayaka YM. Bhikkhu Cittagutto Mahathera, YM. Bhikkhu Appamatto Mahathera, YM. Bhikkhu Dhammamitto Thera, dan YM. Bhikkhu Dhiramano.

Nampak pula, Ketua Panitia Dharmasanti Waisak se-Sulselbar Tahun 2568BE / 2024M Peter, S.Kom, pengurus berbagai vihara dan organisasi buddhis serta 400 orang umat Buddha yang hadir dari berbagai daerah di Sulsel dan Sulbar.

Kakanwil Kementerian Agama dalam sambutannya, mengatakan, Waisak sebagai momentum untuk menebar pesan perdamaian dan kedamaian dalam kehidupan keseharian. Kemenag selaku lokomotif penguatan moderasi beragama melihat Dharmasanti Waisak sebagai bagian penting untuk menciptakan saling menghormati, menghargai dan menciptakan perdamaian dalam kehidupan antar umat beragama dan antar warga masyarakat.

"Pesan-pesan Waisak menekankan praktik keseharian dalam kehidupan keluarga, keagamaan, dan kebangsaan agar tercipta keamanan, kedamaian, dan persatuan. Karenanya, mari kita jaga kerukunan dan hubungan baik sesama warga bangsa. Menjaga dan merawat keberagaman adalah kontribusi kita semua bagi bangsa dan negara Indonesia," kata Kakanwil.

Sementara itu, sambutan tertulis Penjabat Walikota Parepare dibacakan Kepala Kesbangpol mengatakan, kegiatan Waisak tidak hanya menjadi refleksi bagi umat Buddha. Akan tetapi juga menjadi renungan nilai-nilai kebajikan, cinta kasih dan kedamaian yang diajarkan oleh Buddha tanpa memandang latar belakang.

"Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, kita sangat membutuhkan persatuan dalam keberagaman yang dilandasi semangat kebersamaan dan toleransi antar umat beragama. Parepare sebagai kota multikultural, masyarakatnya dapat hidup damai, aman dan sejahtera. Karena kontribusi berbagai kelompok masyarakat dengan beragam latar belakang budaya dan agama. Ini adalah kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan. Mari kita jaga kekayaan ini dengan mengamalkan nilai-nilai kebajikan dalam kehidupan sehari-hari," pesan Pj. Walikota Parepare.

Beragam acara ditampilkan pada Dharmasanti Waisak se-Sulselbar. Berupa, tarian penjemputan Paduppa, tarian penyambutan tamu Latu Salima, pembacaan Kitab Suci Dhammapada, nyanyian solo diiringi grup angklung, tarian Gendhis Prau Layar, tarian Wonderland, tarian Richie Ren, tarian Dreamers, tarian Gambhyong Mari Kangen, tarian klasik modern, dan dolanan tradisional.

Puncak acara berupa penyerahan pataka dari Ketua Panitia kepada STI yang diwakili YM. Bhikkhu Cittagutto Mahathera. Selanjutnya patakan diteruskan kepada perwakilan pengurus Vihara Bukit Naga Mamuju Charlie Wijaya sebagai tuan rumah Dharmasanti Waisak se-Sulselbar Tahun 2569BE / 2025M mendatang.

Dharmasanti Waisak se-Sulselbar bertujuan menumbuhkan dan mendorong semangat kebersamaan dalam lingkup Keluarga Buddhis Theravada Indonesia (KBTI) se-Sulselbar. Merupakan kegiatan tahunan dalam rangka peringatan Hari Trisuci Waisak dimana puncak perayaannya diadakan secara bergiliran di 4 kota, yaitu Parepare, Mamuju, Bone dan Makassar.

Tahun ini, Dharmasanti Waisak se-Sulselbar dilaksanakan oleh Sangha Theravada Indonesia (STI), Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia (Magabudhi), Wanita Theravada Indonesia (Wandani), Pemuda Theravada Indonesia (Patria), dan Vihara Buddha Dharma Parepare bertindak selaku tuan rumah.

Pelaksanaan Dharmasanti Waisak ini didukung pula oleh berbagai vihara dan organisasi buddhis binaan STI. Yaitu Vihara Sasanadipa Makassar, Vihara Jinaraja Sasana Makassar, Keluarga Buddhis Brahmavihara (KBBV) Makassar, Pemuda Buddhis Buddha Sasana (PBBS) Xian Ma Makassar, Vihara Dharma Palakka Bone, dan Vihara Bukit Naga Mamuju. (mi_dhata)

Politik

Pendidikan

Opini

Berita Makassar

Kuliner Nusantara

Newsletter

WWW.SOROTMAKASSAR.COM

Taman Telkomas, Jln Satelit IV No. 64 Makassar, Sulawesi Selatan.
Telp/HP : 0411-580918, 0811448368, 082280008368.

Jln Sultan Hasanuddin No. 32 (Kembang Djawa) Makassar, 
Sulawesi Selatan. Telp/Hp : 0811446911. 

Copyright © 2018 SOROTMAKASSAR.COM. All Rights Reserved.

REDAKSIDISCLAIMER | IKLAN