Oleh : Andi Pasamangi Wawo
SEJUMLAH kalangan masyarakat salut atas langkah cepat dan tepat Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Dr. H. Mokhammad Ngajib, S.IK, MH menutup sementara tanpa batas waktu "W Super Club" milik pengacara kondang Hotman Paris Hutapea yang menuai polemik, sekalipun baru dia resmikan 27 Mei 2024 di kawasan Centre of Point Indonesia (CPI) tak jauh dari Mesjid Kubah 99.
Kejelian Kapolrestabes ini, tentu mendapat apresiasi. Ibarat penembak, sasarannya jitu, tepat lingkaran hitam di angka 10.
Kegelisahan sejumlah ormas dan tokoh masyarakat, tokoh agama serta "teriakan" warga kota di medsos bagai bara api tersiram air.
Ancaman akan terjadinya gangguan kamtibmas di Makassar yang bertajuk 'kota dunia' ini mampu diredam seketika, tanpa menunggu birokrasi pencabutan ijin yang dikehendaki mayoritas warga kota.
Ternyata naluri dan "kirka" serta tindakan beliau ketika masih berpangkat Letnan dua Polisi (Inspektur Polisi Tingkat Dua), terasah terus dan semakin tajam.
Bernostalgia rasanya ketika saya sebagai Wartawan Kriminal merangkap Ketua Bantuan Komunikasi Kamtibmas 'Singa' Sulsel dan tokoh masyarakat dengan beliau sering 'jalan" malam membayangi, mencegah dan menindak pelaku curat dan curas yang merajalela di wilayah hukum Kecamatan Panakkukang, khususnya daerah 'segitiga emas' perbatasan Makassar, Kabupaten Maros dan Kabupaten Gowa, sekarang masuk Kecamatan Manggala Makassar.
Pak Ngajib hanya sebentar jadi Kanit Resintel di Polsek Panakkukang, tapi para pelaku yang sering meresahkan masyarakat selama itu, jadi keder dan takut bertemu dengan anak muda ini, karena "pembinaan" yang diberikan bisa terbawa oleh pelaku sebagai 'tandamata' seumur hidup.
Perwira muda saat itu, kini jadi Kapolrestabes Makassar yang mampu merasakan denyut nadi masyarakatnya.
Terimakasih, bapak telah membuat kami merasa legah, aman dan nyaman. Hingga masyarakat bisa tertidur pulas, tanpa dibayangi ajakan berdansa sampai pagi di 'W Super Club".
Nah, selamat, sehat dan sukses selalu, Kapolrestabesku. (***)