SOROTMAKASSAR - MAKASSAR.
Masjid Amirul Mukminin yang dibangun pada awal tahun 1980-an di Kompleks Unhas Biring Romang, Manggala, Makassar dan menyontek nama mendiang Rektor Unhas dan Gubernur Sulawesi Selatan, A.Amiruddin, berobsesi menjadi rumah ibadah dengan manajemen terbaik di Kota ini.
“Kalau perlu, kita harus menjadi contoh, jangan terus mencontoh. Manajemen masjid ini harus menjadi contoh di kota ini, bahkan di Indonesia Timur,” ujar Ketua Wali Jamaah Masjid Amirul Mukminin Prof. Dr. Stang, M.Kes ketika memberi sambutan pada rapat kerja Pengurus Masjid Amirul Mukminin Kompleks Unhas Biring Romang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sabtu (20/08/2022).
Raker yang dilaksanakan Pengurus Masjid Amirul Mukminin Masa Bakti 2022-2026 pimpinan Prof. Dr. drg. Hendra Chandha, M.Kes tersebut selain diikuti Pengurus Masjid, juga dihadiri Ketua Wali Jamaah, Wakil Ketua Muchtar Abdullah, SH, MM dan Sekretaris Wali Jamaah M. Dahlan Abubakar. Agenda raker, membahas tugas pokok dan fungsi pengurus.
Prof. Stang mengatakan, raker ini dilaksanakan agar Pengurus Wali Jamaah dan Pengurus Masjid memiliki satu visi dengan misi, bagaimana membuat jamaah merasa nyaman dan betah di masjid, sehingga memakmurkan masjid.
"Oleh sebab itu, kedua komponen pengurus ini harus satu hati dan satu misi menjadikan manajemen masjid ini yang terbaik,” ujar Prof. Stang yang kemudian secara simbolis melantik dan mengukuhkan Pengurus Masjid Amirul Mukminin Masa Bakti 2022-2026.
Ketua Pengurus Masjid Amirul Mukminin, Prof. Hendra Chandha mengatakan, masjid memiliki peranan penting, selain sebagai tempat ibadah, juga sebagai tempat menimba ilmu pengetahuan, pusat budaya, dan ekonomi yang sifatnya berjamaah dan bersama-sama.
“Kalau pada masa Rasulullah, masjid juga sebagai tempat mengatur strategi perang,” ujar guru besar Fakultas Kedokteran Gigi Unhas itu memberi contoh.
Berkaitan dengan manajemen pengelolaan masjid, Hendra Chandha mengatakan, mencakup manajemen atas kepengurusan masjid yang kelak harus dipertanggungjawabkan. Mengelola kegiatan jamaah dan mengelola sasana dan prasarana masjid yang tujuan akhirnya untuk kenyamanan jamaah di masjid.
“Manajemen masjid itu berhasil jika semuanya bermuara untuk kenyamanan jamaah dan memakmurkan masjid dan terciptanya keamanan lingkungan,” ujar Hendra Chandha sambil mengharapkan program kerja yang disusun kelak dikerjakan bersama. (MDA)