SOROTMAKASSAR -- Makassar.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Sulsel telah memiliki program strategis dalam mendorong pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru yang produktif, yakni pembibitan budidaya sentra sapi potong di Kecamatan Seko, Kabulaten Luwu Utara, yang luasnya kurang lebih 23.000 hektar, serta daerah lainnya di Sulsel yang juga dianggap strategis.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, Dr. Ir. H. Abdul Muas, MSi, IPU, saat membuka pertemuan Forum Organisasi Perangkat Daerah Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Sulsel, Tahun Anggaran 2021, Senin (08/03/2021) di Hotel Mercure Makassar.
Hadir dalam pertemuan ini Wakil Ketua Komisi B DPRD Provinsi Sulsel, Fermina Tallulembang, para Kepala Dinas Peternakan Kabupaten/Kota se Sulsel, Bappelitbangda Sulsel, perwakilan tokoh masyarakat, dan LSM.
Pada acara yang rencananya berlangsung selama tiga hari ini, dan akan ditutup pada Rabu (10/03/2021) mendatang, Abdul Muas menuturkan, program pertumbuhan ekonomi baru di Sektor Peternakan, merupakan upaya dalam mendukung mewujudkan kebijakan Pemerintah Sulsel, melalui visi ketiga gubernur, yakni mewujudkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru yang produktif.
Masih terkait program strategis Dinas PKH Sulsel, Abdul Muas juga mengatakan, program strategis lainnya adalah pengembangan inseminasi buatan, pengendalian sapi betina produktif serta pencegahan dan pengendalian penyakit ternak.
Dikatakan, visi lainnya yakni dalam visi kelima gubernur Sulsel adalah meningkatkan produktifitas dan daya saing produk sumber daya alam yang berkelanjutan, maka dinas PKH Sulsel akan diwujudkan melalui program hilirisasi produk peternakan yang diarahkan pada pembangunan RPH modern dan bersertifikat.
Program strategis Dinas PKH Sulsel mendapat dukungan atau support dari Wakil Ketua Komisi B DPRD Sulsel, Dra. Firmina Tallulembang. Dia berharap, program ini bisa berjalan lancar, dan Dinas PKH dapat menghasilkan produk daging yang berkualitas. (ulla/yahya)
