M. Natsir Dg. Siala Perintis Berdirinya SMA Negeri 1 Pallangga Gowa

SOROTMAKASSAR - Gowa

Pertemuan itu tak direncanakan. Saya sebagai penulis yang gemar mengejar dan mengungkap berbagai fakta sejarah diajak oleh seorang tetangga untuk bertandang di sebuah rumah dibilangan kampung Jangka Pangka Minanga Kabupaten Gowa. Senin (8/1/2024)

Seseorang yang saya jumpai sudah separuh baya dengan wajah yang bersahaya polos dan sangat ramah. Mempersilahkan kami masuk dirumahnya yang cukup adem dan besar. Orang tersebut bernama, M. Natsir, MR, SE Dg. Siala salah seorang tokoh dan wiraswastawan yang cukup dikenal di kawasan Pallangga Gowa dan sekitaarnya.

Kepada penulis, Daeng Siala begitu sapaan akrabnya berkata sambil menunggu istri saya, Dra Fatmawati, M Si Daeng Siang mari minum kopi sambil saya ceritakan sejarah keluarga kami yang merintis dari nol berdirinya SMA Negeri 1 Pallangga Gowa.

Begini ceritanya sambil menatap ke arah saya, dulu hampir tiap hari sebelum saya beraktivitas. Saya sempatkan waktu baca berita di media-media besar di Sulawesi Selatan.
“Hampir tiap hari saya baca berita-berita kriminal. Dan isi beritu itu, terjadinya di kacamatan Pallangga Gowa. Terasa malu dan muka terasa terdampar sebagai orang yang bermukim di Pallangga Gowa,” kenangnya.

Dari kejadian itu, saya pelajari bersama istri, apa penyebab tingginya angka kriminalisasi di Palangga. Karena waktu itu status istri saya adalah PNS guru SMA. Ternyata penyebab utamanya karena tidak ada sekolah menengah atas setelah warga tamat SMP.


“Jadi keterbatasan pendidikan dapat memicu orang menjadi premanisme. Banyak warga memilih putus sekolah karena sekolah tingkat SMA terbatas dan sangat jauh dari Pallangga,” ujarnya.


Keduanya menganalisa dan berniat untuk membuat Sekolah menengah atas (SMA). Kerja kerasnya pasangan suami istri, Dg. Siala dan Dg. Siang di awal membuka tiga kelas sekolah SMA walau hanya numpang di sekolah lain untuk sementara waktu. Kemudian membuat stempel dan mengajukan permohonan untuk mendirikan sekolah SMA Negeri 1 Pallangga ke pemerintahan kabupaten Gowa maupun ke pusat.

Alhasil, dari pusat mendesaknya karena anggaran akan segera turun. M. Natsir dan istri dalam keadaan bingung dan serba terbatas berusaha menyiasati keadaan tersebut. Walau belum ada lahan tapi dipelaporannya seolah-olah lahan itu ada. Berkat kedekatannya dengan Bupati Gowa yang saat itu dijabat Ikhsan Yasin Limpo, mendapat kucuran pinjaman dana sebesar Rp.250 Juta.

Dana tersebut, M. Natsir dan istri gunakan untuk beli lahan pendirian SMA Negeri 1 Pallangga. Setelah lahan tersedia, bantuanpun dari pusat turun yang menhasilkn berdirinya ruangan tiga kelas dan satu laboratorium. Setelah resmi berdiri menjadi SMA Negeri 1. Pallangga Gowa. Fatmawati pun ditempatkan sebagai kepala sekolah pertama.

Seiring berjalannya waktu, semua aset pendirian sekolah SMA Negeri 1 Pallangga Gowa telah diserahkan penuh ke pemerintah kabupaten Gowa. M. Natsir beralasan, kami ini sudah tua, anak-anak sudah besar dan masing-masing berkeluarga.

Disaat kami berdua sudah setua ini, kami merasa masih terpanggil untuk membantu dan perduli terhadap pengembangan dunia pendidikan di Pallangga ini. Apalagi saat ini sudah masuk pada fase teknologi digital.

“Apalagi istir saya sudah pensiun sebagai PNS dan tidak lagi dalam lingkup instansi pemerintah,” kaya Dg. Siala seraya menambahkan saya mendorong ibu untuk maju sebagai calon legeslatif. Tujuannya kelak kalau dia terpilih, untuk mengawasi dan membantu perkembangan sekolah-sekolah yang berada di Pallangga maupun di Barombong. (MDA)

Politik

Pendidikan

Opini

Kuliner Nusantara

Newsletter

WWW.SOROTMAKASSAR.COM

Taman Telkomas, Jln Satelit IV No. 64 Makassar, Sulawesi Selatan.
Telp/HP : 0411-580918, 0811448368, 082280008368.

Jln Sultan Hasanuddin No. 32 (Kembang Djawa) Makassar, 
Sulawesi Selatan. Telp/Hp : 0811446911. 

Copyright © 2018 SOROTMAKASSAR.COM. All Rights Reserved.

REDAKSIDISCLAIMER | IKLAN