SOROTMAKASSAR -- Langkat.
Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Langkat bersama masyarakat setempat akhirnya menemukan lagi 2 (dua) jenazah korban dari 7 (tujuh) penumpang mobil Taft yang jatuh dari Getek Penyeberangan di Langkat, Minggu (20/01/2019).
Dua jenazah korban yang ditemukan dalam upaya pencarian selama dua hari itu merupakan pasangan suami istri (pasutri), yakni Kliwon (50) dan Nurhayati (48).
Jenazah sang suami, Kliwon ditemukan mengapung sejauh 2 km dari lokasi jatuhnya mobil di kawasan penyeberangan Getek, Desa Stungkit, Kecamatan Wampu.
Sedangkan jenazah isterinya, Nurhayati ditemukan mengapung hampir 200 meter dari bawah Jembatan Wampu, di Kelurahan Stabat Baru, Kota Stabat.
Kepala Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Langkat Drs.Irwan Syahri, melalui Sekretaris BPBD Langkat Hasrul mengatakan, jenazah Nurhayati ditemukan sekitar pukul 07.30 WIB, dan jenazah suaminya Kliwon ditemukan sekitar pukul 08.30 WIB.
"Pada hari ini juga, sehabis sholat Ashar, kedua jenazah dikebumikan di Dusun 7, Desa Stungkit, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat," sebut Hasrul.
Sebelumnya diketahui, peristiwa jatuhnya mobil Taft warna putih bernomor polisi BK 1810 PC, terjadi pada Jumat (18/01/2019) sekira pukul 12.20 WIB. Mobil tersebut jatuh ke Sungai Sei Wampu, Langkat, bersama 7 orang penumpangnya.
Dan saat pencarian pertama dilakukan, hanya ditemukan 5 jenazah korban yang tenggelam di Sungai Sei Wampu, yakni Suyadi Kudo Kusman (68) wiraswasta dan warga Desa Stungkit, Satinem (70) ibu rumah tangga dan warga Desa Stungkit, Sujoko Artawinata (4) warga Desa Stungkit, Riski (9) pelajar kelas 2 SD dan warga Desa Stungkit, serta April (4) warga Desa Stungkit.
Kronologis jatuhnya mobil tersebut dari penyeberangan Getek Desa Stungkit, bermula ketika mobil Taft itu turun dari atas menuju getek. Saat dalam penurunan, mesin mobil keadaan hidup. Ketika ganjal ban yang dimiliki Getek penyeberangan sudah terlindas lewat, mobil akhirnya jatuh ke Sungai Sei Wampu, Langkat, dan tenggelam. (leo/fhlv)