SOROTMAKASSAR -- Palu. Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas yang diketuai Rusdi Amral segera membangun hunian sementara (Huntara) untuk 100 kepala keluarga korban gempa dan likuifaksi di Kabupaten Sigi. Lahan sekitar 1 hekatar sudah disiapkan pemerintah setempat sesuai petunjuk Bupati Sigi, Irwan Lapata.
Dua tim dari Kompas, Mas Edy dan Mas Yanto menijau lahan di Desa Lolu, Selasa (23/10) setelah menemui Bupati Sigi, Irwan Lapata. Keduanya ditemani Camat Sigi Biromaru, Ruslan dan kepala desa setempat meninjau lahan.
“Silakan dibangun huntara di lahan ini. Pemiliknya sudah mengizinkan untuk dibangun huntara,” kata Camat Sigi Biromaro, Ruslan didampingi kepala desa setempat di lokasi lahan yang cukup luas.
Menurut Edy, karena sudah ada kepastian dari pemerintah setempat dan pemilik lahan, Kompas akan segera membangun huntara di Desa Lolu itu. Rencananya akan dibangun huntara untuk ditinggali 100 kepala keluarga warga Desa Lolu yang kehilangan tempat tinggal.
Ia juga menjelaskan, huntara itu dibangun dengan menggunakan uang yang terkumpul dari pembaca harian Kompas. “Karena ini uang dari masyarakat, kami juga nantinya akan diaudit,” kata Edy.
Sementara itu di Palu dan Donggala masih sedang dicari lahan untuk dibangun pula huntara. Keduanya sudah menemui Bupati Donggala, Kasman Lassa dan Wali Kota Palu, Hidayat. Namun, belum jelas lahan yang ditunjukkan apakah bermasalah atau tidak setelah dibangun nanti.
“Kami masih menunggu lahan yang pasti dan benar-benar tidak bermasalah kemudian hari untuk dibangun huntara. Lebih cepat akan lebih baik bila sudah ada lahan yang legitimed untuk dibangun,” kata Edy.
Ia juga menjelaskan, Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas sebenarnya lebih fokus kepada pendidikan dan kesehatan. Namun, di Palu, Sigi, dan Donggala butuh huntara sehingga mereka juga tergerak untuk ikut membantu.
“Jangka panjang biasanya kami membangun gedung sekolah dasar yang sudah tidak dapat digunakan sama sekali. Juga kami dapat membangun Puskesmas,” kata Edy. (*man)