SOROTMAKASSAR - MAKASSAR.
Pembangunan Ibu Kota Republik Indonesia adalah pekerjaan besar untuk Indonesia Raya yang bukan muncul secara tiba-tiba, tapi direncanakan sejak Presiden Sukarno, Presiden Pertama Republik Indonesia. Kemudian Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melakukan eksekusi pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur, yang oleh Presiden Jokowi diberi Ibu Kota Nusantara (IKN).
Sesungguhnya secara hukum tidak ada lagi alasan untuk mempermasalahkan pemindahan Ibukota RI ke Nusantara. Sudah ada Undang-Undang yang menjadi landasan hukum. Kajian konprehensip dan ilmiah dari kalangan ilmuan dan berbagai perguruan tinggi telah dilakukan sejak Tahun 2016, hingga mulai dilaksanakan Tahun 2022.
Demikian penegasan Dr. Ir. Isradi Zainal, S.T, M.T, S.H, M.H, M.M, ketika menjadi pembicara bersama Prof Nurul Ilmi Idris, Rektor Universitas Muslim Maros, di salah satu Warkop di Kota Makassar, Selasa (2/7-2024 ) sore.
Dr.Isradi Zainal, meyakini pembangunan IKN akan terus berjalan menjadi wujud Indonesia Emas Tahun 2045, dan tidak bisa dihentikan oleh siapapun.
Menurut Rektor Universitas Balikpapan (Uniba )ini, suara- suara kontroversial tentang pembangunan IKN memang masih ada di masyarakat, tapi itu sangat kecil, dan mereka hampir tidak pernah mengunjungi langsung lokasi pembangunan IKN, serta tidak punya data yang benar.
Tentu saja suara kontroversi itu, wajar di alam demokrasi, tapi harus dilawan dengan informasi yang benar, agar tidak menyesatkan masyarakat. Itulah yang menjadi tugas dan kepentingan Dr Isradi Zainal, untuk terus berbicara dan menyampaikan argumen logis dan fakta yang sebenarnya dari proses pembangunan IKN kepada semua pihak yang masih menyimpan keraguan.
Acara sosialisasi ini, diprakarsai oleh Creative And Innovation ( Crenov) IKN Nusantara Education Forum And Expo 2025, yang akan melaksanakan Event Nasional pada 22- 24 Januari 2025 di Kota Balikpapan.
Kegiatan ini didukung oleh Ditjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud Ristek RI, Otorita IKN, Forum Rektor Indonesia (FRI ), Kalimantan Universities Consortium (KUC), Indonesia Japan Business Network ( IJB-Net), LLDIKTI Wilayah XI kalimantan.
Diharapkan hadir menjadi peserta pada acara tersebut : PTN/PTS se Indonesia, Perusahaan Swasta/ Industri, dan disediakan 100 Stan.
Rangkaian Sosialisasi IKN ini, diikuti dengan tanya jawab dengan para Wartawan Makassar, seputar permasalahan pembangunan IKN, yang ditutup MoU dengan Rektor Univesitas Muslim Maros, Prof Nurul Ilmi Idris. (Darman).
