SOROTMAKASSAR -- Makassar.
Peringatan milad ke-107 Muhammadiyah Tingkat Kota Makassar, di Kantor Pusat Dakwah Islamiyah Muhammadiyah (Pusdim) Kota Makassar, Jl Gunung Lompobattang, Makassar, Sabtu 21 Desember 2019, menjadi ajang reuni dan nostalgia pengurus dan kader-kader Muhammadiyah.
Dan dalam reuni itu, para pengurus dan kader Muhammadiyah yang usianya 40 tahun ke atas, umumnya langsung mengingat dan sambil tertawa-tawa membicarakan pohon belimbing yang ada di samping Pusdim yang dulunya merupakan Kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulsel sebelum pindah ke Tamalanrea.
“Kalau ada kader Muhammadiyah Sulsel yang pernah mengikuti perkaderan di Lombat (Lombat adalah singkatan dari Jalan Gunung Lompobattang, red) lalu tidak pernah merasakan makan buah belimbing yang tumbuh di samping kantor ini, maka dipertanyakan itu keikutsertaannya dalam perkaderan,” ungkap Wakil Sekretaris PWM Sulsel, Syamsuriadi P Salenda, sambil tersenyum saat membawakan amanah.
Pj Walikota Makassar yang mantan Sekretaris Umum Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sulsel, Dr Iqbal Samad Suhaeb, juga mengungkapkan kenangannya tentang pohon belimbing tersebut.
“Masih adakah pohon belimbing itu?” tanya Iqbal juga sambil tersenyum.
Seusai prosesi acara milad dan saat makan siang bersama, pertanyaan yang sama juga diungkapkan oleh sejumlah pengurus dan kader Muhammadiyah sambil bernostalgia tentang masa lalu mereka saat masih aktif sebagai pengurus Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), pengurus Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), atau saat mengikuti perkaderan di Lombat.
Kader-kader IMM dan kader IPM yang hadir antara lain Arfah Basha (mantan Ketua IMM Sulsel), Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Makassar Nurdin Massi, Chaeruddin Hakim (mantan Sekretaris Pimpinan Cabang IMM Kota Makassar), Kamaruddin Moha (mantan Ketua Bidang Kader IMM Sulsel), Abdul Rachmat Noor (mantan Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sulsel), Lamir Dacing, Kandacong Melle, Achmad AC, Syamsir Rahim, dan juga hadir Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Makassar Hamdana Dahlan. (*)
