SOROTMAKASSAR -- Makassar.
Upacara Bhakti Hari Dharma Karya Dhika (HDKD) dilaksanakan di halaman Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas l Makassar, Jalan Sultan Alaudin, Rabu (30/10/2019). Hal itu, sebagai puncak bulan HDKD yang dilaksanakan di bulan Oktober, setiap tahunnya.
"Transformasi meraih kinerja pasti adalah adanya perubahan rupa baik bentuk, sifat, dan cara bekerja di Kemenkumham untuk meraih kinerja pasti artinya ditahun 2019 ini Kemenkumham benar-benar ingin memastikan bahwa ada perubahan signifikan dalam rangka perbaikan dan peningkatan kualitas kinerja, dengan telah bertransformasi dari budaya kerja birokrasi yang konvensional menuju birokrasi digital," dalam sambutan yang dibacakan oleh Kepala Kanwil Kemenkumham Sulsel Priyadi.
Lebih lanjut, Priyadi menyebutkan birokrasi digital bukanlah hal yang asing pada lingkup Kemenkumham. Menurutnya ia lahir dari suatu perubahan kondisi didunia yaitu, disruption era yang diyakini telah mempengaruhi berbagai relasi bangsa guna memenangkan persaingan global, sistem negara dan sumber daya menuju ke suatu tatanan yang saling terkait satu sama lain.
Dia menjelaskan, kecepatan akurasi dan kecermatan menjadi dasar pelayanan publik, serta pengelolaan birokrasi di negara ini. Keberhasilan transformasi birokrasi digital di Kemenkumham tergantung, kemampuan adaptasi sumber daya manusianya. SDM Kemenkumham harus mampu mengelola, menggunakan fasilitas kemajuan teknologi informasi saat bekerja.
"Saya ucapkan terima kasih untuk kerja keras dan dedikasi seluruh jajaran selama tahun 2014-2019. Namun kerja belum selesai, saya mengajak seluruh keluarga besar Kemenkumham agar terus berdoa kepada Tuhan yang maha esa, agar setiap jejak langkah kinerja kita semakin nyata dan berdampak luar biasa," tutupnya.
Pada kesempatan yang sama Kepala Divisi Pelayanan Hukum Kanwil Kemenkumham Sulsel, Sri Yuliani membacakan sejarah singkat HDKD. Kegiatan yang diikuti oleh ratusan peserta tersebut diakhiri penandatanganan MoU antara Kantor Wilayah Kenkumham Sulsel dengan beberapa Instansi.
Misalnya saja Lapas Kelas I Makassar melakukan kerjasama dengan Universitas Bosowa, UIA Negeri Bone, STIE NOBEL Makassar, dan UPTD Bank Sampah Kota Makassar, serta perjanjian kerjasama Balai Pemasyarakatan dan Lembaga Pembinaan Khusus Anak Pare-pare. (ht)