SOROTMAKASSAR -- Gowa.
Pada hari Senin, 14 Oktober 2019 bertempat di Aula Endra Dharmalaksana, Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga, SIK, MSi memberi arahan kepada Bhayangkari Cabang Gowa pada acara pertemuan rutin Polres Gowa.
Dalam arahannya Kapolres Gowa menekankan kepada Bhayangkari Cabang Gowa untuk pandai dan paham etika dalam menggunakan media sosial.
Dalam menyikapi kasus penganiayaan yang menimpa Menko Polhukam Dr. H. Wiranto, SH, SIP, MM banyak isu dan ujaran kebencian serta HOAX yang muncul dari pasca kejadian tersebut.
"Maka sekarang kita harus lebih sadar untuk lebih mengenali orang-orang yang terkontaminasi paham radikalisme, yang mengkritik pemerintah dan memposting ujaran-ujaran kebencian melalui media sosial," ucap Shinto.
Kapolres juga mengimbau kepada isteri-isteri Polisi agar estetika dalam penggunaan media sosial juga diperlukan sebelum menggunggah sesuatu di akun media sosial, sebaiknya dapat dipikirkan terlebih dahulu apakah tulisan atau foto tersebut pantas atau tidak untuk dishare ke publik.
"Saya minta ibu Ketua Cabang harus terus aktif, lihat media-media sosialnya, kita akan panggil, tegur, bahkan kita akan berhentikan yang bersangkutan sebagai pegawai pemerintah," tegas Shinto.
Selain itu, etika dalam bermedsos juga harus diperhatikan guna memutus rantai penyebaran berita HOAX.
"Maka kita sebagai keluarga besar anggota Polri perlu memiliki pengetahuan mengenai etika bermedsos yang baik dan bijak agar kita dapat terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan," tutur Kapolres Gowa. (*maa)