Adakah Peluang Sangtorayaan Memiliki Wakil di Senayan Melalui "Dapil Neraka" Sulsel-1 Ini ?

Oleh : Marthinus Monod, SH, MH (Pengamat Politik/Pakar Hukum)

SOROTMAKASSAR -- Makassar. Kontestasi pemilihan legislatif DPR-RI bagi komunitas Toraja akan selalu menjadi hal yang menarik untuk dianalisa. Terkhusus dapil-1 Sulsel yang sejak dulu sudah mendapatkan judul sebagai "dapil neraka". Apakah ada peluang caleg Sangtorayan di dapil tersebut ?

Dapil-1 Sulawesi Selatan, mencakup Makassar, Gowa, Takalar, Bantaeng, Jeneponto dan Selayar. Mengapa Dapil-1 Sulsel disebut sebagai "dapil neraka" ? Julukan tersebut memang pantas disandang oleh dapil ini karena di dapil inilah berkumpulnya para politisi-politisi besar Sulsel yang masing-masing sudah memiliki basis massa, serta para caleg incumbent yg memiliki perolehan suara yang rata-rata besar-besar.

Sebutlah diantaranya : 1. Aliyah Arif Sirajuddin - istri Aco mantan Walikota Makassar (Demokrat). 2. Ny Tenriole Yasin Limpo (Nasdem). 3. Indira Chunda Tita - putri Syahrul Yasin Limpo (Nasdem). 4. Hamka B Kadi (Golkar). 5. Andi Wittiri (PDIP). 6. Amir Uskara (PPP). 7. Mokhtar Tompo (Hanura). 8. Bahar Ngitung - mantan anggota DPD Sulsel (Demokrat).

Sementara caleg DPR-RI Sangtorayan yang maju dari Dapil neraka ini adalah: 1. Ir. Henry A Pongrekun - Arie (Partai Perindo). 2. Ir. Yusuf Pongsapan (Partai Nasdem). 3. Golda Titing (Partai PDIP).

Dengan konstelasi persaingan yang sangat ketat di dapil neraka ini, apakah Sangtorayan memiliki peluang untuk memiliki wakil di Senayan ?

Menurut analisis survey dan perkiraan jumlah pemilih etnis Toraja di Dapil-1 sulsel hanyalah sebesar 50.000 suara. Sementara jumlah pemilih (DPT) di Dapil-1 jumlah tersebut menampakkan harapan akan adanya potensi Sangtorayaan dapat membuahkan wakil di Senayan.

Tetapi dengan adanya 3 Caleg yg beretnis Toraja maka otomatis suara Sangtorayaan terancam terpecah. Oleh karena itu Sangtorayaan diperhadapkan dengan kondisi yang sangat sulit jika suara harus terpecah. Hanya mungkin jika Sangtorayaan di Dapil-1 ini dapat melakukan konsolidasi kedalam untuk mengkonsentrasikan suaranya hanya kepada 1 calon agar Sangtorayaan dapat membuahkan wakilnya di Senayan.

Sangtorayan di kota Makassar memiliki organisasi masyarakat Toraja yg disebut "Kombongan". Kita berharap Sangtorayan dapat lebih cerdas melakukan analisis dari berbagai aspek setiap Caleg Sangtorayan, seperti pengalaman, kematangan, ketokohan, latar belakang pendidikan, profesi dan lain-lainnya untuk melakukan seleksi normatif.

Hal lain yang perlu ditinjau dari Caleg Sangtorayaan adalah bagaimana melihat peluang kompetisi yang berada didalam Partai masing-masing. Adanya faktor existensi incumbent didalam partai sangat memberikan pengaruh besar terhadap besar kecilnya peluang dan upaya untuk bisa mengalahkan calon pasaing sesama caleg didalam partai masing-masing.

Di Partai Nasdem, Yusuf Pongsapan (42 tahun) akan bersaing dengan incumbent Chunda Tita, putri dari Syahrul Yasin Limpo, dan juga Ny Tenriole Yasin Limpo. Yusuf Pongsapan sebagai seorang wiraswasta di Jakarta.

Di Partai PDIP, Golda Titing harus bersaing dengan incumbent Andi Wittiri. Golda (33 tahun) adalah seorang Ibu Rumah Tangga muda yang sedang mencoba masuk kedalam kancah politik.

Di Partai Perindo, Henry A Pongrekun yang biasa dipanggil Arie, beruntung karena tidak ada incumbent didalam Partai Perindo. Henry A Pongrekun (59 tahun), sudah memiliki pengalaman politik yang cukup panjang.

Arie menamatkan pendidikan calon pemimpin nasional di LEMHANNAS PPRA-54 tahun 2016. Mantan Ketua Ikatan Masyarakat Toraja se-Jabodetabek (2009 - 2015) dan seorang pengusaha dibidang konstruksi.

Kesadaran Sangtorayaan untuk menyikapi kerasnya persaingan di dapil neraka ini mestinya mampu dihadapi masyarakat Sangtorayan yang sudah berpengalaman dan cerdas menghadapi perhelatan kontestasi politik ini, agar bisa menelorkan keterwakilannya di Senayan nantinya.
Tetapi sebaliknya, jika perpecahan suara tidak mampu disikapi, maka Sangtorayaan kembali hanya akan menggigit jari dalam perhelatan pileg di 17 april 2019. (*)

Politik

Pendidikan

Opini

Berita Makassar

Kuliner Nusantara

Newsletter

WWW.SOROTMAKASSAR.COM

Taman Telkomas, Jln Satelit IV No. 64 Makassar, Sulawesi Selatan.
Telp/HP : 0411-580918, 0811448368, 082280008368.

Jln Sultan Hasanuddin No. 32 (Kembang Djawa) Makassar, 
Sulawesi Selatan. Telp/Hp : 0811446911. 

Copyright © 2018 SOROTMAKASSAR.COM. All Rights Reserved.

REDAKSIDISCLAIMER | IKLAN