SOROTMAKASSAR -- Makassar.
Menanggapi keterangan Lutfie Natsir yang merasa janggal atas pencopotan dirinya sebagai Kepala Inspektorat Sulsel seperti dilansir media online terkemuka di kota ini, kembali mengundang pengamat sosial dan politik Mulawarman angkat bicara mengkritisi apa yang kini sedang terjadi di Kantor Gubernur Sulsel menurut pandangannya.
Wartawan senior Mulawarman kepada media ini, Jumat (14/06/2019) petang menyampaikan, sekarang ini di kantor Gubernur Sulsel yang terjadi bukan hanya tindakan melakukan mutasi berbasis fitnah, tetapi juga semakin jelas menunjukkan jika Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah melalui Staf Khususnya Bunyamin Arsyad alias Om Ben mengadu domba pejabat atau ASNnya.
Buktinya, beber mantan wartawan Harian Pedoman Rakyat Makassar ini, pernyataan Bunyamin yang dipublish media menyatakan jika banyak bawahan Lutfie Natsir mengeluh atas kepemimpinan Lutfie Natsir, ini merupakan sebuah upaya untuk mengadu domba Lutfie Natsir dengan bawahannya atau ASN di kantor Gubernur Sulsel.
"Ini bukti kalau Staf Khusus dan Staf Ahli yang diangkat Nurdin Abdullah bukan berdasar kapasitasnya. Tetapi semata-mata karena orangnya, dan harus memberi kerja ke temannya," ucap Mulawarman yang juga mantan wartawan Harian Surya ini.
Menurutnya lagi, lihat saja cara berkomunikasi Bunyamin selaku Staf Khusus Gubernur Sulsel Bidang Komunikasi/Media, selain terkesan mengadu domba ASN di kantor Gubernur Sulsel, bersangkutan juga meminta para pakar dan pengamat untuk berhenti mengkritisi kepemimpinan Nurdin Abdullah.
"Harusnya, sebagai orang yang tahu komunikasi, gak begitu caranya berkomunikasi dan narasinya tidak menimbulkan perpecahan serta semakin menambah kegaduhan dilingkup kantornya," tegas alumni Unhas ini.
Dengan sikap berkomunikasi yang ditunjukkan Bunyamin, nilai Mulawarman, jangan heran jika Staf Khusus dan Staf Ahli Nurdin Abdullah cuma jadi pembisik dan menjadi pembawa kegaduhan serta malapetaka di kantor Gubernur Sulsel.
Jika kondisi ini dibiarkan begini terus, ungkapnya, tidak menutup kemungkinan ASN di kantor Gubernur Sulsel akan merasa tidak nyaman dengan situasi lingkungan kerjanya. Sehingga dengan ketidak nyamanan akibat gaya kepemimpinan Nurdin Abdullah yang diperparah oleh ulah Staf Khusus dan Staf Ahlinya, para ASN akan bersatu dan mendemo Gubernur Sulsel untuk memaksa lebih percaya kepada ASNnya ketimbang Staf Khusus dan Staf Ahlinya.
"Bahkan bisa jadi para ASN bersatu menolak Nurdin Abdullah. Dan itu akan terjadi kalau ASN di kantor Gubernur Sulsel selalu dicurigai, tidak dipercaya dan tidak dihargai serta terus diadu sesama mereka," tandas Mulawarman.
Hoax dan Tak Beretika
Seperti diketahui, Lutfie Natsir dalam keterangannya di salah satu media online menyebutkan, ada yang janggal dari pencopotan dirinya sebagai Kepala Inspektorat Sulsel di hari pertama kerja, pasca libur Lebaran 1440 H. Dimana menurutnya tuduhan-tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya sebagai dasar pencopotan jabatannya adalah tidak benar atau hoax dan bahkan dinilainya tidak beretika.
Lutfie Natsir juga menilai ada yang tidak etis dengan kehadiran Staf Khusus Gubernur Sulsel yang memberikan pernyataan ditengah-tengah gaduhnya pemerintahan. Padahal Staf Khusus ini dinilainya bukan bagian dari pemerintahan. Seharusnya dalam etika pemerintahan, hal yang krusial seperti ini ditanggapi langsung oleh pimpinan atau OPD yang menangani soal kepegawaian.
"Fatalnya lagi, pernyataan Bunyamin bahwa akan disiapkan tempat atau jabatan baru buat saya, ini semakin menimbulkan tanda tanya kepada saya," ujar Lutfie Nasir yang kemudian menyatakan pula untuk tidak menerima dan menolak tawaran tersebut. (smc)