SOROTMAKASSAR -- Gowa.
Memanusiakan manusia, seperti itulah Kalapas Narkotika Kelas llA Bollangi, Sungguminasa, Victor Teguh Priyono dalam memperlakukan warga binaannya.
Metode ini sengaja ia gunakan untuk mengenal lebih dekat warga binaannya. Selain itu, dia juga menganggap warga binaan sebagai saudara dan anaknya sendiri.
Tak heran selama memimpin Lapas Narkotika Kelas llA Bollangi, Sungguminasa, hampir tidak pernah terjadi pelanggaran.
"Kalau kita ingin merubah mental mereka bukan dengan jalan kekerasan atau intimidasi. Kita harus melakukan pendekatan secara persuasif," katanya kepada media ini, Selasa (20/05/2019).
Atas prestasinya, Victor Teguh Priyono dipercaya juga memimpin Lapas Narkotika Wanita Sungguminasa oleh Kementerian Hukum dan HAM.
Hal tersebut tak lantas menjadi beban bagi Victor. Ia menyebutkan, jika sudah diberi tanggung jawab, dirinya harus mengerjakan dengan baik dan profesional.
"Yah kita tidak bisa mengeluh karena itu sudah jadi tugas, meski pekerjaannya berat sekalipun," ujarnya.
Pribadinya yang hangat, membuat warga binaan patuh terhadapnya. Menanamkan kesadaran dan nilai-nilai kebaikan pada warga binaan adalah visinya.
Ia mengaku lebih memilih memberikan kesadaran mental dibanding memarahi atau membentak. Menurutnya, dengan cara seperti itu, mereka akan menjadi pribadi yang lebih baik.
"Ada beberapa warga binaan yang biasa melakukan pelanggaran. Akan tetapi lebih menanamkan kesadaran mental," tuturnya.
Dia pun mencontohkan, seperti kejadian bentrok antara sipir dan warga binaan di Lapas Kelas llB Kabupaten Siak yang terjadi beberapa waktu lalu. Hal tersebut merupakan akumulasi dari kekecewaan warga binaan kepada oknum sipir.
Dirinya menyebutkan lagi, jika pekerjaan dibawah Kementerian Hukum dan HAM merupakan pekerjaan pelayanan terhadap masyarakat.
"Sehingga dengan pelayanan kita yang memuaskan, kejadian seperti itu dapat dihindari," ungkapnya.
Saat ini Victor sedang memperjuangkan hak warga binaan yang terintegrasi dan mendapat aseminasi, agar dapat bebas bersyarat. (ht)