SOROTMAKASSAR - SINJAI.
Pemerintah Kabupaten Sinjai berhasil mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang diukur dengan penurunan angka kemiskinan dari tahun ke tahun.
Hal ini ditandai dengan terus terjadinya tren yang cenderung mengalami penurunan dalam kurun waktu 6 tahun sejak tahun 2016, berdasarkan data kemiskinan yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sinjai.
Kepala Badan Pusat Statistik Sinjai (BPS), Arif Miftahuddin saat melakukan press rilis profil kemiskinan Sinjai melalui kanal Youtube BPS Sinjai, Kamis, (07/07/2022) mengatakan, pada periode Maret 2021 kemiskinan Sinjai berhasil turun sebesar 0,16% dari sebesar 9% pada Maret 2020 menjadi 8,84% pada Maret 2021.
"Ini tentu tidak lepas dari upaya Pemerintah Kabupaten Sinjai dibawah nahkoda Bupati Sinjai Andi Seto Asapa (ASA) melalui program dan inovasi yang dilakukan selama ini," jelasnya.
Arif mengatakan, capaian ini merupakan hasil yang baik dalam menekan kemiskinan, karena capaian ini lebih baik dibandingkan dari angka kemiskinan nasional yang berada di angka 10,14 persen.
Ia merinci, pada tahun 2016 jumlah penduduk miskin Sinjai sebanyak 22,51 ribu jiwa atau 9,41 persen. Pada, tahun 2017 sebanyak 22,25 ribu jiwa atau 9,24 persen. Lalu, tahun 2018 mengalami kenaikan menjadi 22,48 ribu jiwa atau 9,28 persen.
Angka kemiskinan ini kembali turun di saat ASA menjabat sebagai Bupati Sinjai. Pada tahun 2019 menyentuh angka 22,27 ribu jiwa atau 9,14 persen. Kemudian turun lagi pada tahun 2020 hingga 22,06 jiwa atau 9,00 persen.
Sementara di tahun 2021 per Maret kembali mengalami penurunan tingkat kemiskinan menjadi 21,69 ribu jiwa atau 8,84 persen.
"Capaian ini menjadi nilai keberhasilan yang membanggakan, karena sejak tahun 2016 kemiskinan Sinjai menunjukan tren cenderung terus menurun hingga pada kondisi saat ini per Maret 2021," ungkapnya.
Arif menambahkan faktor yang mempengaruhi angka kemiskinan di Sinjai terus menurun adalah pertumbuhan ekonomi Sinjai tahun 2021 terhadap tahun sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 3,68 persen.
Selain itu pertumbuhan pengeluaran konsumsi rumah tangga pada PDB sebesar 3,44 persen serta tingkat pengangguran yang mengalami penurunan 0,05 persen dari 2,66 persen pada tahun 2020 turun menjadi 2,61 persen di tahun 2021. (AaN)