SOROTMAKASSAR - MAKASSAR.
Stadion Gelora BJ Habibie (GBH) yang semula diberi nama oleh Walikota Parepare almarhum H. Basrah Hafid, MM masa jabatan 1998-2003, sejak awal mula stadion dibangun pada tahun 1999 bernama Stadion Gelora Mandiri dengan konsep Ruang Terbuka Hijau (RTH) agar dipergunakan untuk event olahraga skala regional seperti Habibie Cup dan event olahraga skala nasional.
Gagasan dibangunnya Stadion GBH, sebagai upaya almarhum Basrah Hafid menjadikan Kota Parepare sebagai Kota Niaga, Kota Jasa, dan Kota Pendidikan dibagian utara Provinsi Sulawesi Selatan pasca reformasi, sementara Stadion Andi Makkasau dijadikan pusat olahraga bagi masyarakat kemudian pada tahun 2001 dibangunlah Stadion Barombong dengan konsep RTH dipesisir pantai, Kota Makassar.
Walikota Parepare Taufan Pawe, yang saat ini menjabat periode kedua menjadikan Stadion GBH homebase bagi PSM Makassar sebagai momentum dan peluang Kota Parepare sebagai Kota "Sport Tourism", untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Parepare sebagai penopang perekonomian wilayah Ajatappareng meliputi Kota Parepare, Kabupaten Barru, Kabupaten Pinrang, Kabupaten Sidrap dan Kabupaten Enrekang.
Tepat di tanggal 6 Juni 2022, Stadion GBH bergemuruh dengan kehadiran 10ribu Suporter PSM Makassar dalam laga persahabatan PSM Makassar vs Sulut United sebelum berlaga di liga Indonesia dengan hasil skor 1-0 untuk PSM Makassar.
Jika Stadion GBH dijadikan homebase bagi PSM Makassar, menurut Ishadi Ishak selaku anggota biro Informasi Komunikasi dan Humas KAHMI Sulawesi Selatan bahwa Walikota Parepare Taufan Pawe mewujudkan impian pejabat pendahulunya Basrah Hafid agar Stadion GBH dapat menggelar liga sepak bola tidak hanya Habibie Cup namun juga event olahraga nasional seperti Liga Indonesia dalam waktu dekat ini.
"Ini merupakan impian almarhum Basrah Hafid selaku Walikota Parepare masa jabatan 1998-2003 yang diwujudkan oleh Taufan Pawe, dimana Stadion GBH dijadikan homebase bagi PSM Makassar di liga Indonesia mendatang," paparnya, Senin (06/06/2022).
Tentunya, kata dia, kehadiran event sepak bola skala nasional di Kota Ajatappareng ini akan dapat menopang laju pertumbuhan ekonomi di wilayah utara Provinsi Sulawesi Selatan. Hal ini juga selaras dengan visi dan misi mantan Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Nurdin Abdullah semasa menjabat agar perputaran ekonomi Sulawesi Selatan tidak hanya berpusat di Kota Makassar saja.
"Selain Stadion GBH, Pemerintah Kota Parepare saat tengah membangun jembatan yang menghubungkan dengan Terminal Lumpue dan juga Stasiun Kereta api tujuan Parepare - Makassar yang akan rampung tahun ini. Sehingga suporter PSM Makassar dapat bebas memilih moda transportasi dari Kota Makassar menuju Stadion GBH, bila ingin menonton laga PSM Makassar secara langsung," jelasnya.
Menurut Ishadi, Kota Parepare mempunyai luas wilayah 99,33 km2 (3,835 sq mi) dengan jumlah populasi penduduk terhitung sejak tahun 2021 sebanyak 152.992 jiwa dimana penduduknya mayoritas dari etnis suku Bugis Sidrap, Bugis Enrekang, Bugis Pinrang serta etnis lainnya. Sejak reformasi Walikota Kota Parepare terpilih melalui jalur demokratis dengan masa jabatan 2 periode dan tanpa adanya politik dinasti.
Berikut nama-nama Walikota Parepare sejak pasca reformasi diantaranya H. Basrah Hafid, SH, MM masa jabatan 28 Juli 1998 - 28 Juli 2003, Drs. H. Zain Katoe masa jabatan 28 Juli 2003 - 28 Juli 2008, Drs. H. Andi Sulham Hasan, M.Si masa jabatan 28 Juli 2008 - 28 Oktober 2008, Drs. H. Zain Katoe 28 Oktober 2008 - 22 November 2010, H.
Sjamsu Alam masa jabatan 22 November 2010 - 18 Maret 2013.
Selanjutnya Taufan Pawe,
SH, MH masa jabatan 30 Oktober 2013 - 30 Oktober 2018, Pjs.Wali Kota Parepare H. Lutfie Natsir masa jabatan 15 Februari 2018 - 23 Juni 2018, dan Walikota Parepare, Dr. H. Taufan Pawe SH, MH masa jabatan 31 Oktober 2018 sampai saat ini. (*