SOROTMAKASSAR -- Makassar
Asap hitam gelap mengepul membumbung tinggi ke atas langit Kota Makassar Rabu (11/8/21) siang itu bertepatan 1 Muharram 1443 H.
Suara sirine meraung-raung dari mobil pemadam seakan berkejaran menuju lokasi kebakaran, namun kobaran api lebih cepat bergerak membakar segalanya. Upaya sudah maksimal dilakukan.
Begitulah gambaran peristiwa kebakaran terakhir yang menimpa warga masyarakat yang selama ini bermukim di pemukiman padat penduduk, Kampung Lepping, Lorong 1,2,3, Jalan Muhammad tahir, Kelurahan Jongaya, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Kebakaran ini merupakan kebakaran terbesar tahun ini yang menghanguskan 110 rumah setempat yang dihuni sebanyak 397 jiwa dan 87 kepala keluarga.
Kebakaran besar itu mengundang keprihatinan, terutama di tengah kondisi pandemik Covid-19 dengan perlakukan PPKM secara nasional saat itu, sehingga tidak lama setelah kejadian berbagai kalangan mengulurkan bantuannya. Puluhan posko seketika sudah hadir disana mendirikan tenda bantuan. BAZNAS yang selalu berada paling depan dalam setiap peristiwa kebakaran atau bencana lainnya tentu saja kali ini tetap berada pada posisi pertama mendirikan Posko Air Minum selanjutnya selama seminggu menjadi Posko bantuan korban kebakaran.
Berbagai bantuan kemanusiaan dan pemberdayaan zakat, infaq, dan sedekah yang sangat gencar digulirkan BAZNAS Kota Makassar sejak sebulan terakhir ternyata mendapat respon dan apresiasi dari berbagai kalangan, setidaknya terlihat pada saat BAZNAS membuka posko bantuan korban kebakaran di Kampung Lappin Jalan Kumala 2 berbagai organisasi keagamaan, pelajar, SMA, pesantren, majelis taklim, dan perguruan tinggi menyalurkan donasi, sembako, dan perlengkapan lainnya lewat BAZNAS.
Lewat Baznas Tanggap Bencana (BTB) lembaga pemerintah non struktural ini memang sebelumnya selalu bergerak cepat, reaktif dan responsif setiap kali terjadi musibah kebakaran termasuk bencana banjir.
Kehadiran BAZNAS di tengah ummat dan warga masyarakat pada umumnya sangat dibutuhkan terutama saat ada warga yang kondisinya sudah sangat memprihatinkan di dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, apalagi di tengah pandemi Covid-19 yang semakin membuat ruang gerak mereka sangat terbatas. Hanya saja sekalipun staf dan relawan BAZNAS sangat aktif memberi pelayanan ummat namun mereka di lapangan tetap menjadi pelopor Protkes Covid-19 dengan disiplin mengenakan masker dan membekali diri dengan sanitizer serta mewajibkan setiap orang mengenakan masker saat berhubungan dengan petugas BAZNAS.
Salah satu instansi pemerintah yang sangat aktif mengapresiasi kegiatan BAZNAS Makassar adalah Kantor Departemen Agama (Kandepag) Makassar. Instansi pemerintah yang kini dipimpin Dr. HM. Arsyad Ambo Tuo,M.Ag. telah beberapa kali melakukan pertemuan silaturrahmi dengan menggandeng para kepala KUA dan penyuluh secara bertahap guna memberikan dukungan sepenuhnya kepada BAZNAS Makassar di dalam menyukseskan berbagai program yang sudah dijalankan selama ini.
Pada Kamis (26/8/2021) lalu giliran Hj. Fatmawati selaku Kepala Penyelenggara Syariah Kandepag Makassar melakukan kunjungan silaturrahmi dalam rangka memberikan dukungan sepenuhnya terhadap BAZNAS Makassar di dalam menggelar berbagai kegiatan yang dinilainya cukup padat sebulan terakhir ini. Dalam silaturrahmi itu ikut pula sejumlah staf mendampingi, diantaranya Hj. Arfiah, Hj. Sahrani Hamid, Halijah, dan Anugrah. Sementara Ketua BAZNAS H. Ashar Tamanggong dalam silaturrahmi tersebut didampingi Waka 1 H. Ahmad Taslim dan Waka 2 H. Jurlan Em Saho’as.
Kehadiran BAZNAS di tengah ummat dan warga masyarakat pada umumnya sangat dibutuhkan terutama saat ada warga yang kondisinya sudah sangat memrihatinkan di dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, apalagi di tengah pandemi Covid-19 yang semakin membuat ruang gerak mereka sangat terbatas. Hanya saja sekalipun staf dan relawan BAZNAS sangat aktif memberi pelayanan ummat namun mereka di lapangan tetap menjadi pelopor Protkes Covid-19 dengan disiplin mengenakan masker dan membekali diri dengan sanitizer serta mewajibkan setiap orang mengenakan masker saat berhubungan dengan petugas BAZNAS.
Selaku Kepala Penyelenggara Wakaf yang baru saja dilantik setelah sebelumnya bertugas di Jeneponto, Hj. Fatmawati sangat tertarik dan mengagumi berbagai kegiatan bantuan kemanusiaan dan pemberdayaan ZIS yang langsung menyentuh kaum dhuafa. Dalam silaturrahmi itu dia lebih mempertajam lagi kesiapan instansinya untuk berkolaborasi melayani kaum dhuafa secara nyata dalam berbagai program yang dilakukan BAZNAS Kota Makassar. Kolaborasi ini tidak hanya sebatas tenaga dan pikiran tapi juga dalam bentuk menghimpun dana dengan memberdayakan potensi yang dimiliki Kandepag Makassar bersama komponennya ke bawah, seperti KUA, madrasah, dan penyuluh.
Salah satu bentuk dukungan donasi dana yang segera diwujudkan adalah kesediaan Hj. Fatmawati lebih memaksimalkan lagi tugas dan fungsi UPZ di kantornya. Begitu juga bersedia berperan aktif dalam kegiatan pengumpulan ZIS dan pemberdayaan muzakki dan mustahik di dalam membangun ekonomi keummatan berbasis masjid. Misalnya saja, ikut mengkampanyekan dan menkordinir kotak amal yang bertajuk “Sedekah subuh 1 Rupiah” yang sasarannya per individua tau pribadi setiap muslim yang ingin membantu kaum dhuafa melalui sedekah rutin setiap hari dan dikumpulkan pada setiap akhir bulan.
“Insya Allah jika program sedekah subuh 1 rupiah itu sudah berjalan hasilnya akan sungguh luar biasa karena bisa mencapai ratusan juta rupiah setiap bulannya. Itu berarti semakin banyak pula kaum dhuafa yang tertolong dan yakinlah suatu saat nanti kita sudah sulit menemukan pengemis di jalan-jalan atau orang miskin di Kota Makassar,” ungkap Ketua BAZNAS H. Ashar Tamanggong meyakininya.
Sejak dilantik akhir Mei 2021 lalu, sekitar tiga bulan lalu, Komisioner BAZNAS Makassar sudah meretas sejumlah programnya yang langsung dinikmati kaum dhuafa maupun UPZ lewat program pemberdayaan ZIS. Sebut saja diantaranya, pemberian bantuan bulanan kepada 56 KK berupa sembako dan uang tunai, pemberian bantuan biaya Pendidikan kepada 100 pelajar/mahasiswa, sunnatan mazzal bagi 500 anak dhuafa, bantuan perlengkapan/seragam sekolah, membiayai warga Makassar yang berobat ke Jakarta, musafir yang kehabisan bekal saat berobat di Makassar, pendirian mini market Z-Mart bekerjasama UPZ masjid, hingga yang segera diluncurkan dalam waktu dekat adalah pemberian modal usaha bagi imam masjid, guru mengaji kampung, dan marbok masjid yang masuk kategori asnad penerima manfaat ZIS, ATM beras bagi fakir miskin, serta program makan gratis bagi pemulung atau warga miskin yang belum makan seharian yang nantinya dikemas dalam bentuk program bank makanan.*
*Jurlan Em Saho’as, Komisioner Baznas Kota Makassar.