Valentine Day, Tradisi Romawi Hingga Kisah St Valentine Yang Tragis

SOROTMAKASSAR -- Jakarta.

Setiap tanggal 14 Februari, kita pasti mengaitkanya pada perayaan hari kasih sayang. Namun, tak sedikit yang belum mengetahui sejarah valentine day atau hari valentine.


Nah, sebelum kita merayakan hari kasih sayang pada tanggal 14 Februari, tak ada salahnya kita mengetahui terlebih dahulu sejarah valentine day atau hari valentine.

Pertanyaan yang paling banyak muncul di benak kita adalah mengapa kita merayakan tanggal 14 Februari sebagai hari kasih sayang, seperti apa sejarah valentine day atau hari valentine itu sendiri ?

Alasan sebenarnya telah ditemukan dari beberapa buku sejarah yang ada, terutama yang berhubungan dengan sejarah valentine day atau hari valentine.

Usut punya usut, valentine day merupakan tradisi lama. Tradisi ini diduga berasal dari festival Romawi yang dikenal sebagai Lupercalia.

Setiap tanggal 15 Februari, acara ini digelar sebagai festival kesuburan yang didedikasikan untuk Faunus, dewa pertanian Romawi.

Dalam perayaan itu, anak laki-laki akan menggambar nama anak perempuan dari sebuah kotak. Pasangan anak laki-laki dan perempuan itu akan menjadi mitra selama festival berlangsung.

Akhirnya, tak sedikit festival ini sering berujung menuju ke pernikahan.
Festival ini bertahan dari kebangkitan awal agama Kristen namun dilarang pada akhir abad ke-5 ketika Paus Gelasius mendeklarasikan 14 Februari Hari Valentine.

Geoffrey Chaucer

Geoffrey Chaucer adalah penyair Inggris abad pertengahan. Seperti yang tertulis di Canterbury Tales, mungkin ia benar-benar orang yang pertama kali mengemukakan soal Hari Valentine, dalam puisinya.

Geoffrey Chaucer menurunkan karakter puitisnya ke dalam peristiwa sejarah kehidupan nyata, sehingga pembaca bertanya-tanya, "apakah itu yang sebenarnya terjadi ?".

Sebelum puisi Chaucer di tahun 1375, tidak ada catatan yang sebenarnya dari Hari Valentine itu sendiri. Di Parlemen Foules, ia menghubungkan tradisi cinta istana dengan hari raya St Valentine, tradisi itu tidak ada hingga setelah puisinya muncul.

Puisi tersebut mengacu pada 14 Februari saat hari ketika burung berkumpul untuk mencari pasangan.
"For this was sent on Seynt Valentyne’s day / Whan every foul cometh ther to choose his mate," tulisnya dan mungkin menciptakan Hari Valentine seperti yang kita ketahui sekarang.

Siapa Itu St Valentine ?

Santo yang secara resmi diakui oleh Gereja Katolik Roma adalah orang sungguhan (bukan karangan, benar-benar ada). St Valentine meninggal sekitar tahun 270 M.

Dari sejumlah literatur sejarah, terutama dari tahun 1400, Valentine dideskripsikan sebagai pastor yang dipenggal oleh Kaisar Claudius II karena membantu pasangan Kristen menikah.

Sebelumnya, Kaisar telah mengeluarkan kebijakan, melarang pernikahan.
Menurutnya, kondisi lajang membuat tentara jadi lebih baik. Akhirnya, Valentine merasa ini tidak adil. Dia pun merayakan pernikahan atau menikahkan pasangan secara rahasia.

Bagai bangkai tikus yang disembunyikan, kaisar akhirnya mengetahuinya.
Valentine akhirnya dilemparkan ke dalam penjara dan dijatuhi hukuman mati.

Dalam sejarah versi lain, Valentine mungkin juga adalah Uskup Terni. Uskup Terni dibunuh oleh Claudius II di pinggiran kota Roma. Orang percaya bahwa mereka adalah orang yang sama, pasalnya ada kesamaan antara cerita imam dan uskup.

Meskipun dia masih terdaftar sebagai santo resmi, ada banyak kebingungan seputar St Valentine bahwa Gereja menghentikan penghormatannya pada tahun 1969.

"Valentinus" berasal dari kata Latin yang berarti layak, kuat dan tangguh, dan merupakan nama populer antara abad kedua dan delapan masehi yang berarti ada beberapa martir dengan nama yang sama.

Sebenarnya ada banyak nama Valentines terdaftar dan bahkan ada Paus Valentine. Untuk membedakannya, yang sebenarnya kita rayakan dikenal sebagai St Valentine of Rome.

Apa yang dilakukan Valentine bisa dibilang romantis, pasalnya Valentine memang membantu menikahkan pasangan secara rahasia.
Dia juga melindungi orang yang sudah betunangan dan pernikahan yang bahagia. (tji)

Politik

Pendidikan

Opini

Kuliner Nusantara

Newsletter

WWW.SOROTMAKASSAR.COM

Taman Telkomas, Jln Satelit IV No. 64 Makassar, Sulawesi Selatan.
Telp/HP : 0411-580918, 0811448368, 082280008368.

Jln Sultan Hasanuddin No. 32 (Kembang Djawa) Makassar, 
Sulawesi Selatan. Telp/Hp : 0811446911. 

Copyright © 2018 SOROTMAKASSAR.COM. All Rights Reserved.

REDAKSIDISCLAIMER | IKLAN