SOROTMAKASSAR -- Sinjai. Permasalahan kekurangan tenaga pendidik yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) masih sangat dirasakan oleh hampir seluruh sekolah di wilayah Indonesia, tak terkecuali di Kabupaten Sinjai.
Seperti di Kecamatan Bulupoddo Kabupaten Sinjai, hampir seluruh sekolah baik SD maupun SMP/sederajat jumlah guru berstatus PNS belum mencukupi.
Salah seorang guru SD di Bulupoddo, Muh Amin mengatakan, khusus SD selayaknya setiap sekolah memiliki minimal 12 tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
"Logikanya setiap SD kita butuhkan 6 guru kelas dan 2 guru bidang studi (olahraga dan agama), ditambah satu Kepala Sekolah dan 3 tenaga kependidikan (tenaga perpustakaan, pengelola data dan penjaga sekolah) jadi minimal 12 orang," ungkap Muh. Amin saat acara Sosialisasi Program Pemerintah Daerah di Aula Kantor Camat Bulupoddo Sinjai, Senin (17/12/2018).
Mengatasi kekurangan guru saat ini, pihaknya masih sangat terbantu dengan keberadaan guru sukarela yang rela mengajar meski upah yang diberikan sangat kecil.
"Kalau kami yang berstatus PNS, Alhamdulillah lumayan. Tapi yang sukarela ini, sangat miris karena hanya mengandalkan dana BOS," jelasnya.
Olehnya itu, ia mengharapkan kepada Pemkab Sinjai untuk lebih memperhatikan kesejahteraan tenaga pendidikan non PNS.
Menyikapi hal tersebut Wakil Bupati Sinjai Hj. A. Kartini Ottong mengatakan, mulai tahun 2019, Pemerintah Daerah akan memberikan insentif bagi guru sukarela sebesar Rp 100 ribu/bulan.
"Kami menyadari insentif ini masih sangat rendah karena keterbatasan anggaran APBD kita, namun hal ini tetap menjadi perhatian serius Pemda Sinjai kedepan," tuturnya.
Selain itu, adanya pengangkatan CPNS tahun ini yang sementara berlangsung, bisa sedikit mengurangi keterbatasan jumlah guru di Sinjai. (AaN)
