SOROTMAKASSAR -- Makassar.
Toraja merupakan destinasi wisata yang tersohor di Provinsi Sulawesi Selatan, bahkan sudah terkenal ke mancanegara karena aset kebudayaannya.
Hal ini, disampaikan ketua Forum Diskusi Budaya Toraja, Noldus Pandin, ketika dihubungi melalui aplikasi media sosial WhatsApp, tadi malam Rabu, (05/05/2021).
Dalam perbincangan dengan media terkait hangatnya isu sabung ayam di media lokal Toraja, bahkan di media sosial, menurut alumni UGM tahun 2004 ini, penyakit sosial di Toraja tidak mudah membasmi jika hanya satu pihak semata.
"Maka, perlu kiranya ada sinergitas antara semua elemen masyarakat baik dari kalangan Pemerintah, pihak keagamaan dan kepolisian, serta elemen kepemudaan menyatukan konsep sehingga menjadi solusi dalam pemberantasannya," tuturnya.
Ditambahkan oleh Pong Chatrin sapaan akrabnya, persoalan sabung ayam sudah lama berjalan namun itu tidak kunjung selesai karena tidak ada komitmen yang paling ampuh untuk menumpasnya.
"Usul kami dari FDBT, adalah silakan pemda bersama para legislator di Kabupaten Toraja Utara dan Kabupaten Tana Toraja, ditambah lagi dari unsur tokoh, keagamaan, masyarakat, tokoh adat, untuk membuat fakta integritas yang ditandatangani secara bersama. Apabila dalam ada wilayah, apakah dusun atau lembang terjadi proses sabung ayam, maka segera gantikan posisi kepala dusunnya dan maupun kepala lembannya, atau lurahnya serta berikan sangsi tegas," tegasnya.
Bagi wilayah yang aman dalam proses sabung ayam atau penyakit sosial, pemda harus memberikan penghargaan apakah pembangunan atau kegiatan yang bernilai guna.
Disamping itu juga penyakit sosial lain yang muncul adalah kasus narkoba. Penyakit sosial ini telah menjadi sebuah keresahan yang sedang merusak tatanan kehidupan di Toraja.
"FDBT memohon kepada seluruh aparat kepolisian dan masyarakat Toraja untuk tak hentinya berkoordinasi dalam memberikan kontribusi yang baik untuk kemajuan Toraja," tandas aktivis disabilitas ini dengan semangat. (yahya)