SOROTMAKASSAR -- Gowa.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah memberikan teguran keras ke Penjabat (Pj) Walikota Makassar Dr Yusran Jusuf, agar tak serampangan dalam mengeluarkan kebijakan di tengah pandemi Covid-19.
Kebijakan Yusran Jusuf yang memperbolehkan digelarnya resepsi pernikahan, di tengah kampanye Pemprov Sulsel meminta warga beraktivitas di rumah saja, sangat beresiko.
Menurutnya, kebijakan Pj Walikota Makassar tersebut sangat tidak populis, dan sebaliknya justru akan merugikan masyarakat.
Namun kebijakan Pj Walikota Makassar ini mendapatkan dukungan dari Syafriadi Djaenaf yang baru saja terpilih menjadi Ketua Umum DPP Group Wartawan Media Online “GoWa-MO”, yang mendatangi rumah jabatan Walikota Makassar sebagai bentuk dukungannya.
Ketua umum DPP GoWa-MO, Syafriadi Djaenaf, Kamis (28/05/2020) mengatakan, kebijakan ini patut diapresiasi karena dapat menghidupkan kegiatan para seniman dan gedung atau hotel tempat penyewaan lainnya, serta ini merupakan bagian percepatan pemulihan ekonomi Kota Makassar.
“Sepanjang tetap mengikuti protokol kesehatan Covid-19, saya pikir tidak ada masalah. Apa bedanya dengan Toko Bintang, Toko Agung dan Mall yang buka sampai pengunjungnya berjubel begitu banyak. Lagi pula ini bisa menjadi bagian dari percepatan pemulihan perekonomian di Kota Makassar,” jelas Ketua Umum DPP GoWa-MO, Syafriadi Djaenaf di Rujab Walikota Makassar, Selasa (26/05/2020) malam.
Lanjutnya, pada acara resepsi pernikahan malah lebih bisa diterapkan jaga jarak fisik (physical distancing), apalagi masyarakat Makassar sudah terbiasa dengan memakai masker karena baru saja menjalani Pembatasan Sosial Berskala Besar.
“Statemen Pak Gubernur Nurdin Abdullah jangan lupa yang terkesan melonggarkan penerapan PSBB Makassar beberapa waktu lalu,” katanya. (alfian)