Ikan Duyung Ditemukan Terdampar di Pantai Sumpang Binangae

SOROTMAKASSAR -- Barru. Seekor ikan duyung ditemukan terdampar di bibir Pantai Sumpang Binangae, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu (31/10/2018) sore.

Ikan Duyung yang saat ditemukan sudah mati itu, tergeletak di bibir pantai di sebelah utara Pangkalan Pendataran Ikan (PPI) Sumpang Binangae Barru. Sontak temuan ikan terdampar yang berukuran langka itu membuat warga heboh.

Ratusan warga pun langsung berbondong-bondong ke lokasi menyaksikan ikan duyung. Bahkan, tak sedikit pengendara yang melintasi area pantai Sumpang Binangae ikut penasaran lalu singgah melihat ikan tersebut.

Menurut salah seorang warga, Hasril, ikan tersebut ditemukan sekitar pukul 16.45 Wita.
"Barusan ini ditemukan ikannya, sekitar pukul 16.45 Wita tadi. Warga sini'ji yang lihat pertama kali," kata Asril kepada wartawan.

Warga kemudian berinisiatif untuk mengubur ikan itu.
Namun sebelum dikubur, ikan raksasa tersebut diukur oleh warga.
"Panjangnya tiga meter, kalau beratnya capai tiga ratusan kilo," ungkapnya.

Warga terus berdatangan dan berkerumun menyaksikan hingga ikan itu dikubur. Tak sedikit dari warga juga mengabadikan ikan raksasa tersebut dengan menggunakan kamera ponsel.

Dilansir wikipedia, ikan duyung atau dugong (dugong dugon) adalah sejenis mamalia laut yang merupakan salah satu anggota sirenia atau lembu laut yang mampu mencapai usia 22 sampai 25 tahun.

Duyung bukanlah ikan karena menyusui anaknya dan masih merupakan kerabat evolusi dari gajah.
Duyung merupakan satu-satunya hewan yang mewakili suku dugongidae.

Juga merupakan satu-satunya lembu laut yang bisa ditemukan di kawasan perairan sekurang-kurangnya di 37 negara di wilayah Indo-Pasifik, walaupun kebanyakan duyung tinggal di kawasan timur Indonesia dan perairan utara Australia.

Duyung atau dugong adalah satu-satunya mamalia laut herbivora atau pemakan dedaunan dan sangat bergantung kepada rumput laut sebagai sumber makanan.

Sehingga penyebaran hewan ini terbatas pada kawasan pantai tempat ia dilahirkan. Hewan ini membutuhkan kawasan jelajah yang luas, perairan dangkal serta tenang, seperti di kawasan teluk dan hutan bakau. Moncong hewan ini menghadap ke bawah agar dapat menjamah rumput laut yang tumbuh di dasar perairan. (akb/ttc)

Politik

Pendidikan

Opini

Berita Makassar

Kuliner Nusantara

Newsletter

WWW.SOROTMAKASSAR.COM

Taman Telkomas, Jln Satelit IV No. 64 Makassar, Sulawesi Selatan.
Telp/HP : 0411-580918, 0811448368, 082280008368.

Jln Sultan Hasanuddin No. 32 (Kembang Djawa) Makassar, 
Sulawesi Selatan. Telp/Hp : 0811446911. 

Copyright © 2018 SOROTMAKASSAR.COM. All Rights Reserved.

REDAKSIDISCLAIMER | IKLAN