Oleh Andi Sabrina Kahar
Mahasiswa Dep.Sastra Indonesia FIB Unhas
DRAMA Korea di Indonesia kondang dikenal dengan ‘Drakor’, yakni tayangan dari Negeri Ginseng yang sangat digandrungi anak muda Indonesia. Bahkan juga oleh anak-anak sekolah dasar dan sekolah menengah pertama dan atas. Selain pemain cantik dan ganteng-ganteng, Drakor juga menawarkan cerita-cerita yang menarik. Mereka melakonkan aktingnya dengan karakter yang sangat kuat.
Drakor berjudul “My First Client’ (Klien pertamaku) termasuk yang layak ditonton, meskipun tidak termasuk dalam lima drakor yang paling difavoritkan, yakni “ My Dearest, Strong Girl Nam Son, The Escape of The Seven, Castaway Diva, dan The Kidnapping Day”
Sinopsis dan Penokohan
‘My First Client” merupakan drama korea yang memiliki alur cerita yang tersusun secara kronologis dan berurutan. Mulai dari awal permasalahan hingga akhir dari drama. Drama yang dirilis tahun 2019 ini dimulai saat gadis kecil berusia sepuluh tahun bernama Kim Da-Bin dan adiknya Kim Min-Joon yang berusia tujuh tahun.
Mereka tinggal di sebuah apartemen lantai dua bersama sang ayah. Ibu Da-Bin telah meninggal saat ia masih kecil yang membuat Da-Bin tidak begitu mengingat wajah sang Ibu. Semua foto ibu yang tersimpan di rumah telah dirusak oleh sang ayah sedangkan Min-Joon hanya membayangkan wajah ibunya dari cerita sang kakak.
Pada suatu hari, sang ayah mengenalkan seorang wanita bernama Kang Ji-Sook yang akan menjadi ibu sambung untuk Da-Bin dan Min-Joon. Minggu-minggu pertama adik-kakak tersebut merasa bahagia sebab merasakan kehadiran sosok ibu yang selama ini mereka nanti-nantikan. Semua pekerjaan rumah yang tadinya dikerjakan oleh Da-Bin dikerjakan oleh ibu sambungnya itu.
Seiring berjalannya waktu, Ji-Sook mulai merasa muak dengan kebiasaan Min-Joon saat makan. Kebahagiaan yang hadir dalam sekejap sirna. Sifat keji Ji-Sook mulai terlihat saat di meja makan. Ia tak segan-segan menghukum dengan cara menampar dan menindas Da-Bin karena tidak becus mengajari adiknya memakai sumpit saat makan.
Awalnya Da-Bin anak yang periang namun saat memiliki ibu sambung ia terus murung karena kondisi mentalnya terguncang. Ia terus mendapati kekerasan saat berada di rumah yang membuatnya pergi ke Lembaga Kesejahteraan Anak dan bertemu dengan Jeong Yeob. Ia melapor bahwa telah mendapat kekerasan oleh ibu sambungnya itu. Sayangnya, Ji-Sook pintar memutarbalikkan fakta.
Setelah pertemuan dengan pengacara Jeong Yeob dari Lembaga Kesejahteraan Anak, Da-Bin dan Min-Joon ingin terus bertemu karena mereka ingin menghilangkan stress dengan jalan-jalan dan berbagi cerita dengan pengacara itu tanpa sepengetahuan ibu. Hampir setiap hari pengacara dan saudara Kim bertemu. Suatu hari ketika seusai makan burger, Jeong Yeob mengantar Da-Bin dan Min-Joon pulang.
Pertemuan itu ternyata menjadi pertemuan terakhir antara Jeong Yeob dan Min-Joon sebelum Jeong Yeob pergi ke Seoul untuk mendapat pekerjaan yang lebih bagus. Sebelum mereka bertiga berpisah, pengacara Jeong Yeob memberikan uang sebesar 50 KRW dan sebuah boneka beruang berwarna cokelat.
Da-Bin dan Min-Joon selalu menghubungi pengacara Jeong Yeob untuk meminta bantuan karena ibu sambungnya sudah terlewat batas. Sayangnya, Jeong Yeob begitu sibuk yang membuatnya selalu mengabaikan panggilan masuk dari Kim Da-Bin. Suatu hari ketika Da-Bin terbaring di rumah sakit akibat siksaan ibu sambungnya, pengacara Jeong Yeob datang dari Seoul untuk melihat Da-Bin. Guru Da-Bin yang menghubungi pengacara karena merasa tidak beres. Saat kedatangannya di rumah sakit Da-Bin tidak mau menceritakan kejadian yang telah ditimpanya. Ia merasa sangat kecewa dengan pengacara Jeong Yeob karena tiba-tiba menghilang.
Hari-hari buruk masih berlangsung di dunia Da-Bin dan Min-Joon. Dunia yang mereka benar-benar tidak adil. Mereka jarang sekali merasa bahagia seperti anak-anak pada umumnya. Anak-anak yang di sayang oleh ayah dan ibunya. Mereka justru merasa sebaliknya. Da-Bin yang masih merasakan sakit di sekujur tubuhnya harus mendengarkan pertanyaan-pertanyaan dari adik tercintanya itu mengenai kedatangan sang pengacara.
Min-Joon mengeluarkan uang yang diberikan pengacara untuk makan burger bersama kakaknya itu. Saat sedang berbincang, ibu masuk ke dalam kamar mereka. Ibu melihat Min-Joon memegang uang lalu menuduhnya bahwa uang itu adalah uang miliknya yang dicuri oleh anak sambungnya itu. Kemudian mereka disiksa dan Ji-Sook menyuruh Da-Bin menghukum adiknya itu seperti apa yang selama ini Ji-Sook lakukan terhadap Da-Bin. Tak hanya itu, Ji-Sook pun memukuli Min-Joon dan menginjak anak sambungnya hingga ia Min-Joon meninggal dalam keadaan perutnya bengkak.
Kematian Min-Joon membuat Da-Bin sangat terpukul. Terlebih lagi ia harus menutupi perilaku ibunya, dan harus membohongi orang-orang bahwa dialah yang membunuh adiknya karena ia tidak mau mati ditangan ibunya. Mendengar kematian Min-Joon, pengacara Jeong Yeob kembali menemui Da-Bin karena merasa tidak beres dengan kematiannya. Jeong Yeob selalu ingin menemui Da-Bin namun terhalang oleh ibu sambung Da-Bin. Ia mengawasi Da-Bin begitu ketat. Pada suatu hari, Da-Bin Kembali disiksa oleh Ibunya dan hampir dibunuh namun pengacara datang tepat waktu. Hal itu, membuat pengacara melaporkan Ji-Sook dan mengumpulkan bukti-bukti untuk menang di pengadilan.
Penokohan
1. Protagonis
Kim Da-Bin, gadis periang, penyabar, kerja keras, dan memiliki hati yang kuat danlapang demi adiknya. Kim Min-Joon anak yang sabar, tidak egois, tidak ingin membuat kakaknya sedih. Jeong Yeob seorang pengacara yang patuh pada perintah kakaknya, penyayang, pembela kebenaran, rela berkorban. Dia bekerja dengan tanpa pamrih. Mi-Ae, sosok penyayang, tegar, dan rela berkorban, dan Guru Da-Bin yang Penyayang dan penolong.
2. Antagonis
Kang Ji-Sook perempuan kejam pembohong, pembunuh, dan menyiksa kedua anak tirinya. Dia tipe ibu sambung yang tidak mencintai anak sambungnya. Dia simbol ibu tiri, di mana-mana juga sama. Sementara pria Kim Jong Nam, seorang ayah kandung kedua anaknya yang lebih menyayangi istri barunya dibandingkan keduan anak kandungnya sendiri. Dia simbol pria yang tega mengabaikan anaknya. (*)