Oleh : Muh. Ansharullah Amin
“Pasukan Ramang” sapaan akrab skuad PSM Makassar memastikan dan mengunci gelar Juara BRI Liga 1 2022/2023 pada pekan ke-32 walau masih menyisakan 2 laga lagi, 1 laga tandang menghadapi PSIS Semarang pada hari ini, tanggal 6 April 2023 di Stadion Jatidiri Semarang dan 1 laga kandang menjamu Borneo FC di Stadion Gelora B. J. Habibie Parepare resmi sudah dijadwalkan oleh Operator Liga 1, PT Liga Indonesia Baru.
Pertandingan pamungkas PSM yang akan digelar pada hari Sabtu, tanggal 16 April 2023 pukul 21.30 Wita di Stadion Gelora B. J. Habibie sebagai homebase PSM, sekaligus untuk Upacara Penyerahan Trophy (Pesta Gelar Juara) BRI Liga 1 2022/2023 dan upacara ini menjadi tanda berakhirnya seluruh rangkaian kompetisi musim ini.
Kepastian mengangkat trophy gelar juara ini, setelah Lasykar “Ayam Jantan dari Timur” baru saja menyelesaikan laga tandangnya dengan mengalahkan Madura United dengan skor telak 3:1 di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan.
Saat ini, Pasukan “Juku Eja” gelaran lain PSM sudah menorehkan 72 poin hasil dari 21 kali menang, 9 kali seri dan hanya 2 kali menderita kekalahan, dimana dengan perolean ini sudah bisa dipastikan tidak bisa terkejar lagi oleh dua pesaing terdekatnya Persib Bandung pada saat yang sama menelan kekalahan di kandang Persija dengan skor akhir 2:0 walaupun masih menempati peringkat kedua pada di bawah PSM dengan perolehan poin 59 dari hasil kali menang, 18 kali, seri 5 kali dan kalah 8 kali.
Sementara Persija Jakarta dengan kemenangan ini semakin memperpendek jarak dengan Persib menempati posisi ketiga dengan perolehan poin menjadi 57 hasil dari menang 17 kali, seri 6 kali seri dan kalah 8 kali.
Pelatih PSM yang berasal dari Portugal tidak seperti biasanya di babak pertama menurunkan skuad terbaiknya, kali ini memang menginstruksikan kepada anak asuhnya untuk menekan sejak awal permainan. Kenzo Nambu yang biasnya diparkir sudah dimainkan sejak babak pertama begitu juga dengan si kembar Yacob dan Yance Sayuri.
Walhasil dengan taktik ini, pada menit ke-4 sudah unggul 1:0 yang dicetak oleh Sang Kapten Willen Jan Pluim. Gol ini berawal dari Everton yang meneruskan bola ke Yance Sayuri yang dengan aksinya melakukan penetrasi merangsek masuk ke kotak penalti dan mengirimkan umpan tarik yang disambut oleh sontekan datar Wiljan Pluim menerobos ke pojok kiri gawang yang dijaga oleh kiper Madura United, Rendy Oscario.
Tidak lama berselang dari gol pertama pada menit ke-9, menerima umpan dari sepak pojok Yance Sayuri disambut oleh heading Wiljan Pluim, brace bola masuk ke sudut kiri gawang dan untuk kedua kalinya Rendy Oscario memungut bola dari dalam gawangnya, lagi-lagi dari Yance ke Pluim, PSM unggul 2:0 dan bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, PSM tidak mengendorkan serangannya, baru berjalan 3 menit, di menit ke-48, di pertengahan lapangan area pertahanan Madura United Kenzo Nambu berhasil merebut bola dari kaki Zulfandi dengan nalurinya melihat posisi penjaga gawang yang jauh keluar dari gawangnya langsung menembakkan bola lob terukur ke arah gawang, gol, kembali Rendy memungut bola dari dalam gawangnya, amazing 3:0 buat PSM.
Pada menit ke-51, Madura United baru bisa memperpendek selisih gol. Hugo Gomes berhasil memanfaatkan bola servis tendangan bebas dari Lulinha menanduk bola dan masuk ke dalam gawang Reza Arya Pratama, skor 3:1 dan bertahan hingga pluit panjang dibunyikan, akhir dari penantian PSM selama 23 tahun, PSM Juara.
Fantastis, prestasi PSM di musim ini patut diacungi jempol dengan berbekal pemain seadanya dan hanya tercatat sebagai skuad urutan ke-16 dengan nilai lebih kurang 48 milyar dalam daftar pembelanjaan skuad, berbeda jauh dengan Persija di urutan pertama dengan nilai lebih kurang 102 milyar dan Persib di urutan keempat dengan nilai lebih kurang 82 milyar. Dengan skuad seadanya di musim ini, PSM mengukir prestasi yang menyamai prestasi Bali United yang menjadi juara paruh musim juga menjadi juara seutuhnya dipekan ke-32. Hanya PSM dan Bali United yang mencatat rekor ini selama bergulirnya Liga 1 sebagai kasta tertinggi kompetisi sepak bola di tanah air sejak tahun 2017.
PSM juga mencatat rekor baru sepanjang pergelaran liga 1, sebagai kesebelasan yang hanya mengalami kekalahan 2 kali sampai pekan ke-32. Jika menyapu bersih 2 sisa laga dengan poin penuh, maka PSM jug akan mencatat rekor baru sebagai tim yang mendulang 78 poin, pencapaian paling banyak, mengalahkan pecapaian Bali United yang hanya 75 poin.
PSM juga dikategori sebagai tim yang paling subur dengan mencatat 60 gol berada di peringkat ke-2 bersama Borneo FC yang hanya selisih 4 gol dari peringkat pertama Bali United yang telah mencetak 64 gol.
Namun secara keseluruhan PSM lebih unggul selisih gol sebanyak 36 gol karena hanya kebobolan 24 gol, kebobolan yang paling sedikit, membuktikan solidnya pertahanan PSM, sementara Borneo FC diperingkat kedua dengan selisih 25 gol karena kemasukan sebanyak 35 gol, sedangkan Bali United diperingkat ketiga dengan selisih 15 gol karena kemasukan 49 gol.
Jika penampilan PSM tetap konsisten, bukan tidak mungkin bisa menempati peringkat pertama dalam kategori tim yang paling subur, karena PSM masih mempunyai 2 laga sisa.
Bersama sang Juru Taktik anyar Bernardo Tavares, sebagai pelatih debutan di kompetisi kasta tertinggi sepakbola Indonesia yang mengantongi lisensi UEFA Pro kini PSM dijuluki sebagai tim Kuda Hitam.
Berkat tangan dingin dan keberanian pelatih asal Portugal berusia 42 tahun ini yang mengkolaborasi pemain muda jebolan liga 2 dan Akademi PSM dengan pemain senior mampu tampil impresif dan konsisten. Ini dibuktikan dengan kejeliannya berhasil melejitkan PSM pada musim ini sebagai tim yang sulit dikalahkan (hanya 2 kali) dan menjadi juara di paruh musim serta tetap eksis berada di puncak klasemen sampai pada pekan ke-32 dan mengunci gelar juara.
Pencapaian yang sangat signifikan dimana pada musim sebelumnya PSM hanya menempati posisi ke-14 dan Bernardo Tavares juga membawa PSM mewakili Indonesia sampai ke semifinal pada piala AFC tahun 2022.
Sang arsitek PSM Makassar bersaing dengan pelatih kawakan lainnya dengan pengalaman yang terbilang cukup mentereng, seperti Thomas Doll yang direkrut oleh Manajemen Persija pada awal musim. Pelatih ini pernah melatih Borussia Dortmund di Bundesliga Jerman. Kemudian ada Luis Milla yang menggantikan Robert Rene Alberts melatih Persib Bandung, yang sebelumnya pernah melatih timnas Spanyol U-21 dan timnas Indonesia.
Kedua pelatih ini berhasil mengangkat performa Persib dan Persija bersaing di puncak klasemen pada musim ini. Adapun Dewa United tim promosi di musim ini mendatangkan Jan Olde Riepkerink yang merupakan mantan pelatih klub raksasa Turki, Galatasaray.
Para pelatih di atas bisa dikalahkan oleh Bernardo Tavares dalam penghargaan pelatih terbaik karena sebagai pelatih debutan yang baru merasakan atmosfir persepak-bolaan Indonesia, mengantarkan sebagai PSM juara BRI Liga 1 musim 2022/2023.
Selain kategori Pelatih Terbaik, PSM juga dimungkinkan untuk meraih penghargaan lain, seperti kategori Pemain Terbaik, Pemain Muda Terbaik dan Kiper Terbaik. PSM memiliki sejumlah nama pemain yang bisa meraih penghargaan pada musim ini, namun yang paling menonjol adalah Sang Kapten Willem Jan Pluim salah satu pemain asing PSM berkewarga-negaraan Belanda, yang pada musim 2018 lalu sebelum masa pandemi Covid-19 hanya masuk dalam nominasi, pada musim ini peluangnya untuk meraih penghargaan Pemain Terbaik cukup besar.
Wiljan Pluim begitu rekan-rekan menyingkat nama Sang Kapten, sudah sangat cinta dan setia dengan PSM. Sebagai pemain debutan yang dibawa oleh eks pelatih PSM Robert Rene Albert yang juga berkewarganegaraan Belanda, sejak tahun 2017 sampai sekarang tetap bersama PSM meski sudah banyak klub yang meminangnya.
Pemain kelahiran 1989 ini, berposisi sebagai gelandang serang dan menjadi playmaker permainan skuad Juku Eja, Wiljan Pluim menjadi jenderal lapangan tengah sampai pada pekan ke-32 sudah berkontribusi 19 gol dengan rincian 10 gol dan 9 assist dan menjadikannya sebagai top assist.
Untuk Kategori Pemain Muda Terbaik yang paling menonjol adalah Muhammad Ramadhan Sanantha. Pemain yang berusia 20 tahun ini masuk dalam daftar top skor dengan torehan 11 gol. Ramadhan Sanantha menjadi pemain lokal asli tersubur, dimana pada musim ini bersama PSM melejit hingga membuatnya menembus skuad Timnas Indonesia Senior dan menyumbang 1 gol ketika Timnas Indonesia menghadapi Brunei Darussalam.
Pemain muda lainnya yang juga bisa meraih penghargaan ini adalah Reza Arya Pratama, Yacob Sayuri, Yance Sayuri dan Dzaky Asraf, tiga nama pemain muda terakhir ini pernah dipanggil oleh Pelatih Shin Tae Yong untuk menghadapi Timnas Burundi pada pertandingan bertajuk FIFA Matchday
Adalah Reza Arya Pratama sebaga kiper utama PSM Makassar yang berusia 22 tahun sebenarnya adalah kiper pelapis PSM musim sebelumnya namun dengan hengkangnya Hilmansyah ke Rans Nusantara dan Syaiful Syamsuddin ke Dewa United membuatnya menjadi pilihan utama oleh pelatih Bernanrdo Tavares dimusim ini.
Kepiawaiannya di bawah mistar Pasukan Ramang tidak perlu diragukan lagi dan sampai pada pekan ke-32 belum tergantikan yang berhasil mencatatkan dirinya sebagai penjaga gawang yang melakukan cleansheet sebanyak 13 kali menempati urutan teratas mengungguli penjaga gawang lainnya yang berkiprah di liga 1 seperti Andritany Ardhiyasa (Persija), Angga Saputro (Borneo FC), Rendy Oscario (Madura United) dan Teja Paku Alam (Persib Bandung). Sang kiper PSM juga telah melakukan penyelamatan sebanyak 73 kali dan hanya kebobolan paling sedikit sebanyak 24 kali.
Pada hari ini, kita tetap menanti permainan terbaik PSM melawan PSIS Semarang yang pada putaran pertama PSM unggul di kandangnya dengan skor 2:0. Bila PSM mengulangi kesuksesan mencuri poin penuh di kandang PSIS Semarang, perolehan poinnya sudah menyamai perolehan poin Bali United (75) yang keluar sebagai juara musim lalu. Kita tunggu, BRAVO PSM Makassar.
Fantastis Prestasi PSM
Poin 69 : Menang 20 kali, seri 9 kali, kalah 2 Kali, GM 57, GK 23, SG 34
PG Cleansheet 13 kali, Penyelamatan 70, Kemasukan 23 kali,
Wiljan Pluim 8 gol, 9 assist,
Ramadhan Sanantha Pemain Muda asli lokal tersubur 11 gol. (*)