Oleh M. Dahlan Abubakar
JIKA menilik tugas dan jabatannya, hampir tidak ada yang menduga, H. M. Sattar Taba mampu meraih gelar akademik tertinggi, doktor. Pasalnya, dia memperoleh amanat dari perusahaan ke perusahaan dengan posisi puncak. Selepas menjabat Dirut Kawasan Berikat Nusantara (KBN, Persero), mantan Menteri Pertanian Dr. Ir. Amran Sulaiman menggaetnya sebagai Dirut PT Tiran, perusahaan milik kakak dari Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman.
Namun, pria kelahiran Makassar 12 September 1955 hanya dua bulan di perusahaan terakhir ini. Ayah empat ini kadung melangkah. Gelar Magister Ilmu Pemerintahan (MIP) yang diraihnya di STIPAN Abdi Negara Lenteng Agung Jakarta Selatan sudah dikantonginya pada tahun 2020, di tengah kesibukannya memimpin perusahaan badan usaha milik negara (BUMN).
Jalan menuju pintu untuk memasuki pendidikan doktor pun terbuka. Jalan yang ditapak ketika mengikuti pendidikan magister masih “panas”. Kakek 10 cucu ini pun melangkah lagi menuju pendidikan doktor sekaligus menunaikan cita-cita ketiganya, mengantongi doktor.
Untuk memuluskan perjalanan menuju cita-citanya itu, Sattar memutuskan berhenti sebagai Dirut PT Tiran yang belum cukup setahun dipangkunya (Juni 2021-10 Februari 2022).
“Saya memutuskan berhenti di PT Tiran kalau tidak, akan berat saya menyelesaikan pendidikan doktor,” kata Sattar Taba kepada penulis, Sabtu (30/07/2022) dalam percakapan melalui telepon.
Suami Hj. S. Zulaicha Adam ini, memang benar-benar menggenjot pendidikan doktornya. Sebab, hanya dua bulan setelah berhenti sebagai Dirut PT Tiran, pada tanggal 17 Mei 2022, Sattar Taba sudah berdiri di depan para penguji disertasinya. Dia hanya membutuhkan waktu 3 tahun untuk menyelesaikan program S-2 dan S-3.
Dalam usia 67 tahun pria tang pernah menjabat Direktur Utama PT Semen Tonasa dan Dirut PT Kawasan Berikat Nasional, juga terpilih menjadi Lulusan Terbaik dan tercepat IPDN Tahun 2022 dengan IPK 3,83 Predikat Pujian (Cumlaude). Pada sidang promosi doktor yang berlangsung di Gedung Pascasarjana IPDN Cilandak Jakarta Selatan 17 Mei 2022 dan dihadiri Promotor yang terdiri atas : Prof. Dr. I Nyoman Sumaryadi, M.Si (Ketua Promotor), dan dua Co-Promotor : Prof. Dr. Djohermansyah Djohan, MA dan Dr. Deti Mulyati, SH, MH, CN yang juga Wakil Rektor Bidang kerjasama.
Sukses meraih gelar doktor tentu saja tidak lepas dari kapasitas, kapabilitas, dan kompetensi Sattar Taba yang sudah “gemuk” dengan pengalaman selama memimpin sejumlah perusahaan BUMN. Inilah aspek yang memudahkan dia mampu menyelesaikan pendidikan magister dan doktornya dengan waktu yang efisien dan efektif.
Dalam wisuda sarjana IPDN Jatinangor, 28 Juli 2022 yang dihadiri Menteri Dalam Negeri Prof. Drs. Muhammad Tito Karnavian yang didampingi Rektor IPDN Dr. Hadi Prabowo, MM diwisuda sebanyak 2.067 orang alumnus. Wisudawan ini terdiri atas lulusan Program Doktor Ilmu Pemerintahan (S-3) 37 orang, Program Magister Ilmu Pemerintahan (S-2) 38 orang, dan Program Sarjana Terapan Ilmu Pemerintahan (S.TrIP) 1.992 orang.
Dari 37 alumnus doktor, lulusan terbaik Ilmu Pemerintahan IPDN diraih oleh Dr. H. Sattar Taba, SE, M.IP dengan IPK 3,83. Lulusan terbaik Program Magister (S-2) Ilmu Pemerintahan diraih oleh Yasinta Dwi Lestari, S.STP, M.Tr.IP dengan IPK 3,83. Program Sarjana Terapan (D-IV) Ilmu Pemerintahan diraih M. Isyraqi Aufar Suseso, S.Tr.IP asal pendaftaran Provinsi D.I Yogyakarta sebagai lulusan terbaik IPDN dengan IPK 3,916. Dia berhak menerima penghargaan Kartika Astha Brata.
Sattar Taba menjelaskan, lulusan Doktor Ilmu Pemerintahan IPDN yang 37 orang, terdiri atas laki-laki berjumlah 28 dan perempuan berjumlah 9 orang.
Dari 37 wisudawan doktor, 8 orang dengan predikat Pujian (Cumlaude) yaitu 4 orang perempuan dan 4 orang laki-laki, yang perempuan adalah : 1. Dr. Leni Indrawati, SE, MM, 2. Dr. Andi Fitri Rahmadany, M. S.IP, M.Tr.IP, 3. Dr. Hj. Ratna Wati, SE, MM, 4. Dr. Agni Grandita Permata Sari, S.IP, M.Si, sedangkan yang laki laki adalah : Dr. H. M. Sattar Taba, SE, M.IP, Dr. Womsiter Sinaga, SE, MM, Dr. Gede Harimbawa, SE, SH, MH, M.I.Kom, dan Dr. Wahyu Tri Putranto, SE, M.Ak. Pada wisuda tahun 2022 ini tercepat dan predikat pujian (cumlaude) diraih dua orang yaitu Dr. H. M. Sattar Taba, SE, M.IP. Satu wisudawan lainnya yang mewakili Institusi Polri dan bertugas sebagai kasubdit 1 Ditreskrimsus Polda Nusa Tenggara Barat.
Selain lulusan terbaik dari program doktor dan magister, program sarjana terapan pun menghasilkan 10 lulusan terbaik yakni M. Isyraqi Aufar Suseso, S.Tr.IP (DIY) sebagai lulusan terbaik IPDN IPK 3,916, Adelia Amanda, S.Tr.IP (Jawa Timur) IPK 3,915, Rasidin, S.Tr.IP (Sulawesi Tenggara) IPK 3,910, Ursula Flavia Da Costa, S.Tr.IP (Nusa Tenggara Timur) dengan IPK 3,892, A. Nur Chofifah S.Tr.IP (Sulawesi Selatan) IPK 3,883, Nadia Eunike Sasananaung, S.Tr.IP (Sulawesi Utara) dengan IPK 3,875, Brigita Vivian Melinda, S.Tr.IP (Jawa Tengah) IPK 3,852, I Putu Adhi Suryanata, S.Tr.IP (Bali) IPK 3,845, Mila Dewanti, S.Tr.IP (Jawa Tengah) IPK 3,840, Muhammad Farkhan Fadhlurokhman, S.Tr.IP (Jawa Tengah) dengan IPK 3,807.
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, MA, Ph.D dalam arahannya memberikan apresiasi kepada Rektor IPDN Dr. Hadi Prabowo, MM atas penanganan yang dilakukan dalam menghadapi pandemi Covid-19 di lingkungan IPDN,
“Di IPDN tidak terjadi ledakan transmisi, sehingga IPDN masih bisa menyelenggarakan kegiatan pembelajaran luring. Ini merupakan pencapaian yang luar biasa,” tuturnya.
“Saya mengharapkan IPDN dapat terus berkembang ke arah yang lebih baik, terutama terkait keikutsertaan praja IPDN dalam mengikuti beasiswa LPDP,” kata mantan Kapolri tersebut.
Berkaitan dengan adanya 104 praja yang akan mengikuti seleksi lanjutan untuk memperoleh beasiswa LPDP, Tito Karnavian berharap mereka berhasil mendapatkannya.
“Semoga juga Menteri Keuangan dan pihak-pihak terkait dapat memberikan kuota kepada lulusan IPDN untuk mendapatkan beasiswa LPDP ke luar negeri,” ujar Tito dalam sambutannya kemudian memberi ucapan selamat kepada Dr. H. M. Sattar Taba, SE, M.IP. (*)