SOROTMAKASSAR-- Makassar
Standarisasi kualitas hasil layanan loundrey mulai dari dari sistem pelayanan kepada kostumer, peralatan yang digunakan serta tampilan outlet yang menarik, menjadi penekanan Asosiasi Loundry Indonesia (ASLI) DPD Sulselbar.
Pernyataan tersebut disampaikan salah seorang pemilik loundry di bilangan Perumahan Bukit Baruga yang sekaligus anggota ASLI, Abdullah Basalamah, saat ditemui Sorot beberapa waktu lalu.
Menurutnya, dengan adanya standarisasi yang ditetapkan DPP Pusat, akan memberi wajah baru dalam memberi pelayanan prima kepada kostumer.
Di tempat yang sama, Ketua DPD Sulselbar, A.Hidayat Natsir, menyampaikan, standarisasi baku yang telah ditetapkan DPP Pusat, lebih menitikberatkan kepada komplain para kostumer. Selain itu, adalah bagaimana menstandarkan kualitas hasil layanan laundry, mulai dari dari standarisasi peralatan yang digunakan hingga penataan outlet.
"Yang menjadi penekanan dari DPP Pusat menitikberatkan pada komplain para kostumer. Selain itu, adalah bagaimana menstandarkan kualitas hasil layanan laundry, mulai dari dari standarisasi peralatan yang digunakan serta outlet loundry itu sendiri" paparnya.
Hidayat menambahkan, menyangkut manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), ditekankan kepada setiap owner atau pelaksana laundry, agar mampu membina dan mengembangkan bakat-bakat karyawan. Sehingga para karyawan tersebut, mampu bekerja lebih profesional.
Sehingga, katanya, mengenai manajemen SDM atau manajement karyawan, itu tak lepas dari peran seorang owner yang memiliki kemampuan leadership yang baik. Maka, sangat ditekankan kepada seorang owner, disamping memiliki manajemen yang baik, juga harus mempunyai kemampuan leadership yang memadai.
"Jadi bagaimana seorang owner dapat mengatur anggotanya untuk mampu bekerja secara tim, serta mampu menjalankan fungsinya dan tugasnya masing-masing, sesuai stantar kerja operasional yang telah ditetapkan sebelumnya oleh suatu perusahaan," tuturnya.
Selanjutnya, Hamdani Hamka, selaku Ketua Panitia penyelenggaraan seminar ASLI untuk DPP Sulselbar yang berlangsung beberapa waktu lalu mengatakan, kegiatan seminar tersebut bertujuan untuk menyamakan persepsi menyangkut standarisasi, manajemen SDM, serta memberikan pemahaman tentang leadership kepada tiap ouner loundry yang tergabung dalam keanggotaan ASLI.
Hamdani menuturkan, standarisasi bertujuan untuk menstandarkan seluruh member-member ASLI yang ada di daerah maupun di seluruh Indonesia. Dimana untuk DPD telah terbentuk 18 DPD.
"Standarisasi yang ditetapkan adalah standar nasional yang menjadi acuan seluruh DPD. Kebetulan, DPD Sulsel merupakan DPD ke 10 yang ada di Indonesia. jadi penetapan standarisasi itu, telah ditetapkan dari DPP Pusat untuk dilaksanakan di seluruh DPD se Indonesia," tegasnya.
Kegiatan seminar, lanjut Hamdani, terkadang diisi dengan kegiatan workshop. Pasalnya, masih sedikit pengelola loundry di Makassar, yang profesional dalam bidang-bidang tertentu, khususnya sepatu dan tas.
"Baru sedikit di makassar yang profesional untuk bidang sepatu dan tas. Makanya, kami melaksanakan workshop dengan mendatangkan trainer utuk membagikan pengetahuan menyangkut bidang tersebut. Mulai dari pembersihan, treatment hingga finishing. Dimana, barang yang awalnya telah berkerut dan terkelupas, akan tampak seperti baru kembali," ungkapnya. (zl)