Warga Jalan Swadaya Datangi Rumah Pelaku Pembobolan Tanggul Sungai Jeneberang

SOROTMAKASSAR -- Gowa.

Pasca terjadinya bencana banjir dan longsor di  Gowa pekan lalu, masih menyimpan trauma dan cemas baik warga yang tinggal di kawasan dataran tinggi. Demikian pula dengan warga di dataran rendah dekat Sungai Jeneberang.


Salah satu dampak dari  banjir tersebut, rumah warga yang tinggal di sekitar Jalan Swadaya pinggir tanggul Sungai Jeneberang nyaris tenggelam.

Pemantauan media ini, Jumat (01/p2/2019), ada empat titik lokasi pembobolan tanggul Sungai Jeneberang yang dilakukan oleh pemilik tanah beberapa tahun lalu,  namun warga setempat sudah menutup saat terjadi banjir. 

Warga juga menyayangkan pihak Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) yang dianggap lemah tidak memberikan sanksi pidana terhadap pelaku sehingga oknum bersangkutan seenaknya merusak dan membobol tanggul tersebut.

Kemarahan warga Jalan Swadaya kembali memuncak saat pemilik usaha tahu tempe itu,  kembali membuka paksa tanggul yang sudah ditutup, sejak Selasa (29/01/2019) lalu, dengan alasan ingin membuka usaha yang berada di sebelah tanggul.

Bahar (50) yang mengaku tinggal dekat tanggul,  tidak terima aksi Dg Labbang (45) dan Dg Kanang (50) yang juga suami istri sekaligus pemilik usaha.

Saat itu warga  mendatangi rumah pemilik usaha agar malam ini juga segera menutup kembali tanggul yang dibuka paksa demi keselamatan kita semua di area ini.

Suasana semakin memanas lantaran pemilik usaha awalnya kurang merespon himbauan masyarakat yang berkumpul sejak magrib dan warga makin banyak berdatangan sambil berteriak. 

Berkat kesigapan petugas dari Polsek Sombaopu dan Binmas Tamarunang serta Kepala Lingkungan Jeneberang yang berada di lokasi, berupaya menenangkan suasana dan memberikan pemahaman terhadap warga agar jangan ada yang bertindak anarkis, biarkan hukum yang menyelesaikan sesuai prosedur, sekaligus kita minta tanggung jawab pemilik usaha agar secepatnya bertindak dan segera menutup tanggul yang dibuka paksa itu.

Pihak Kelurahan Tompobalang dan Kepala Lingkungan Jeneberang bersama pihak kepolisian melakukan koordinasi dengan pemilik usaha serta desakan para warga Jalan Swadaya sehingga  bersedia menutup kembali tanggul yang bobol dan dibuatkan pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya. 

Dg Tene (40) selaku pemilik usaha ayam potong dan kos-kosan di samping pabrik tahu tempe saat dimintai tanggapan media ini, Jumat (01/02/2019) mengakui, dirinya cuma membeli tanah untuk membuka usaha. 

"Saya membeli tanah dari  Anwar, pemilik tanah sebelumnya. Jadi kalau bisa dipertemukan Anwar dengan pihak pemerintah kelurahan dan kecamatan serta pihak kepolisian dan warga setempat yang memprotes, supaya masalah ini jelas karena kita cuma pembeli tanah.” tuturnya.

Kepala Lingkungan Jeneberang, Baktiar Anas Matu yang berada di lokasi itu, berupaya memberikan penjelasan terhadap warganya agar tetap tenang dan masalah ini akan kawal bersama-sama demi keselamatan kita semua. 

Dg Matu kembali mengimbau pemilik usaha tahu tempe dan usaha lainnya di sebelahnya  agar menghentikan dan tidak lagi membobol tanggul.

"Ini jelas-jelas salah dan kita tidak mendukung tindakan tersebut yang sudah jelas melanggar hukum dan bisa dikenakan pidana. Saya berharap
warga yang tinggal di dekat tanggul sebaiknya kita jaga bersama agar musibah ini tidak terulang kembali," tuturnya.

Dg Nombong (40) tinggal di poros Jalan Swadaya turut menuturkan, tingginya volume air disertai dengan luapan lumpur yang mengalir di poros Jalan Swadaya pasca banjir hingga menggenangi hampir semua rumah warga akibat adanya tanggul yang dibobol tanpa memikirkan keselamatan orang banyak. (alfian)

Politik

Pendidikan

Opini

Berita Makassar

Kuliner Nusantara

Newsletter

WWW.SOROTMAKASSAR.COM

Taman Telkomas, Jln Satelit IV No. 64 Makassar, Sulawesi Selatan.
Telp/HP : 0411-580918, 0811448368, 082280008368.

Jln Sultan Hasanuddin No. 32 (Kembang Djawa) Makassar, 
Sulawesi Selatan. Telp/Hp : 0811446911. 

Copyright © 2018 SOROTMAKASSAR.COM. All Rights Reserved.

REDAKSIDISCLAIMER | IKLAN