SOROTMAKASSAR -- Gowa.
Pergerakan partai politik bersama para Calon Legislatif (caleg) tiga bulan setengah menjelang pencoblosan mulai nampak di daerah pemilihan (dapil) 3 Sulsel meliputi Gowa dan Takalar yang disebut sebagai dapil neraka sudah berlangsung dinamis.
Pengamat politik dari PT Duta Politika Indonesia, Dedi Alamsyah Mannaroi memiliki pandangan.
"Hasil pemetaan lapangan, ada beberapa kondisi yang mengejutkan yang harus diperhatikan para petahana," terang Dedi melalui rilisnya Rabu (02/01/2019)
Menurutnya, di dapil yang memiliki 9 kursi ini, dengan memperhatikan pergerakan caleg, maka bukan tidak mungkin akan ada banyak kejutan.
"Di Demokrat misalnya caleg yang baru bergabung seperti Rismawati Kadir menjadi ancaman serius bagi petahana Ikrar Kamaruddin," katanya.
Di Golkar beberapa nama menurut Dedi menjadi penantang serius bagi petahana.
"Asrullah, Ziaurrahman, dan Abbas Hady menjadi nama yang dominan kami temukan di lapangan. Posisi Fahruddin Rangga selaku ketua Golkar Takalar akan bekerja keras mempertahankan kursinya," tambahnya.
Sementara partai besutan Surya Paloh jika caleg provinsi bekerja secara terintegrasi dengan beberapa caleg DPR RI yang punya nama besar, maka bisa saja membuat kejutan.
"Caleg pusat dari Nasdem punya banyak petarung dan nama besar. Ada Tenri Yasin Limpo, Thita SYL dan lainnya. Jika mereka bekerja secara terintegrasi, maka bisa saja ambil dua kursi," katanya lagi.
Kondisi itu menurut Dedi juga terjadi di PKB. Dengan saling sokong antara Caleg DPR RI, HA Rahman Halid bersama caleg semua tingkatan, maka tidak mustahil PKB bisa menambah kursi yang saat ini dimiliki petahana Hengki Yasin di DPRD Sulsel.
Kekuatan incumbent masih kuat di PPP dan PAN. Dedi mengaku berdasarkan pemetaannya, petahana Asrul Makkaraus di PPP dan Usman Lonta di PAN masih perkasa di partainya. Keduanya telah lama membangun basis selama duduk di DPRD Sulsel.
PDIP yang periode ini tidak memiliki kursi di DPRD Sulsel, Dedi melihat ada peluang memetik 1 kursi jika semua caleg bekerja.
Nama yang muncul di lapangan adalah HM Natsir Ibrahim, mantan Wakil Bupati Takalar.
"Yang pasti, semua hal masih bisa terjadi di sisa waktu tiga bulan. Yang kami paparkan hasil temuan sementara saja yang berpeluang," kunci Dedi. (alfian)