SOROTMAKASSAR - Takalar
Anggota MPR RI Dr. H. Ajiep Padindang, SE, MM. melakukan Sosialisasi MPR RI di Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan, Rabu (24/01/2024) di Cafe Ifah Galesong, bersama tokoh-tokoh perempuan dan tokoh masyarakat berbasis desa/kelurahan yang dihadiri 150 orang.
Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan bekerjasama dengan Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) Kabupaten Takalar selaku pelaksana teknis. Kegiatan Sosialisasi Anggota MPR RI ini dibuka secara resmi oleh Dr. H. Ajiep Padindang, SE, MM.
Panitia Pelaksana Muh. Ilham Takdir melaporkan peserta kegiatan ini dihadiri 150 orang dari unsur kader-kader Keluarga Berencana di tingkat desa/kelurahan pada dua kecamatan. Kecamatan Galesong Selatan dan Galesong Utara Kabupaten Takalar.
“Dalam bidang kependudukan, Pak Ajiep Komitmen tentang Gerakan Kependudukan di Sulsel tidak usah diragukan lagi, beliau salah satu Anggota MPR yang paling sering melakukan komunikasi dengan para pelaku keluarga berencana di Sulsel dengan berbagai bentuk kegiatan, senantiasa memberikan semangat dan menawarkan program Ketahanan Keluarga kepada para kader-kader KB desa/kelurahan" ungkap Takdir Ilham disambut aplaus para kader.
Sementara itu, Dr. H. Ajiep Padindang, SE, MM. menjadi Narasumber pada kegiatan tersebut, dalam pemaparan materinya banyak mengungkapkan tentang fungsi dan peran kader-kader Penyuluh KB dalam menjaga ketahanan keluarga
"Kader KB sebagai sosok yang telah terlatih dan dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan dalam mensukseskan program Keluarga Berencana, tentunya memiliki kemampuan untuk bersosialisasi dan berinteraksi baik dengan masyarakat secara langsung,” ujar Ajiep menambahkan disinilah peran straegis kader dan tokoh perempuan ini, untuk terus mengkampanyekan Ketahanan Keluarga sebagai basis memperkuat Ketahanan Nasional.
Lebih jauh, Ajiep menjelaskan Ketahanan Keluarga yang dimaksud adalah tumbuh dan berkembangnya keluarga ibu, suami dan anak dalam kondisi yang sehat jasmani dan rohani serta memiliki pendidikan dan pengetahuan yang mumpuni. sehingga bila sebagian besar keluarga tumbuh dalam keadaan yang demikian, maka akan tercipta kondisi sosial yang kondusif dan kuat, yang pada akhirnya tidak menjadi beban negara secara sosial sehingga Negara bisa kuat secara nasional.
“Fenomena derasnya arus informasi dan teknologi yang langsung diserap oleh sebagian besar masyarakat tanpa melihat batasan umur, khususnya media sosial tanpa bisa dibendung lagi jenis konten yang dinikmati masyarakat, maka peluang terdegradasinya moral terjadi massif yang dapat berakibat runtuhnya sendi-sendi moral masyarakat, bila kondisi ini terus dibiarkan berlarut-larut maka akan berakibat lemahnya ketahanan masyarakat dan Negara," sambung senator Ajiep Padindang.
Pada sesi diskusi, peserta banyak menyoroti tentang dinamika sosial yang berkembang dimasyarakat karena banyaknya hoaks yang bersilewaran di media dan dapat berakibat terjadinya turbelensi sosial di tengah-tengah masyarakat, apalagi di tahun politik ini.
Menanggapi hal tersebut Ajiep Padindang mengutarakan pentinganya ketahanan keluarga yang dinahkodai oleh ibu dan bapak dalam keluarga, pendekatan kekeluargaan, agama dan budaya menjadi solusi untuk menjawab tantangan tersebut.
"Mudah-mudahan dengan pendekatan kekeluargaan, pendekatan agama dan budaya tantangan derasnya arus informasi yang masuk tanpa bisa difilter lagi dan tak mampu menahannya, sehingga anak menjadi paham dan mengerti yang mana berita hoaks dan berita benar" pungkas Ajiep Padindang. (rk)