Dinilai Gagal Jalankan Tugasnya, Pimpinan Bulog Bulukumba Mendapat Kritikan Pedas dari Jenderal Lapangan Alerta

SOROTMAKASSAR - BULUKUMBA.

Jendral Lapangan Aliansi Pemerhati Tani (Alerta), Asdar memberikan kritikan pedas terhadap kinerja Pimpinan Bulog Cabang Bulukumba yang dinilai gagal menjalankan tugasnya dengan baik.

Kritikan itu muncul seiring dia melihat banyaknya persoalan petani yang susah menjual gabahnya dengan harga yang layak berdasarkan HPP (Harga Pembelian Pemerintah) yang sesuai Inpres.

Terlebih lagi adanya dugaan puluhan mobil besar pengangkut beras dari Kabupaten Sidrap di luar kendali Pimpanan Bulog masuk ke Kabupaten Bulukumba yang sempat dipersoalkan beberapa waktu lalu.

Diketahui puluhan mobil pengangkut beras masuk ke Kabupaten Bulukumba dihadang oleh masyarat Petani Kabupaten Bulukumba sebelum membongkar muatan beras yang diduga dibawa dari Kabupaten Sidrap

"Kemarin setelah melakukan aksi unjuk rasa, saya sudah sempat ajukan keluhan petani Kabupaten Bulukumba kepada Mayjen TNI Purn Dr. Marga Taufiq, SH, MH selaku Wakil Direktur Utama Perum Bulog Indonesia dan ditanggapi baik untuk didiskusikan lebih Lanjut oleh Pimpinan Bulog Cabang Bulukumba," ungkap Asdar kepada wartawan.

"Bagi saya, ini menjadi catatan besar terhadap Pimpinan Bulog Cabang Bulukumba agar memiliki Inovasi yang sejalan dengan asta cita Presiden Republik Indonesia guna mendukung program swasembada pangan nasional," ujarnya.

"Selain itu, transparan terhadap segala kebijakan yang berhubungan langsung dengan kemaslahatan masyarakat Bulukumba. Sebab kita tahu bersama bahwa di kepala kita masih terbayang soal korupsi beras senilai Rp 2,1 milyar yang melibatkan Pimpinan Bulog Cabang Bulukumba," bebernya.

"Mestinya ada wujud nyata yang dilakukan oleh Pimpinan Bulog Cabang Bulukumba bagi para petani. Tidak hanya sebatas agenda-agenda pencitraan semata di medsos yang menurut saya ini kesannya terlalu euforia," tutur Asdar Sabtu (19/04/2025) lalu.

"Menanggapi aksi unjuk rasa teman-teman Alerta, kami duga Bulog telah berkomitmen untuk membeli seluruh gabah petani sesuai dengan HPP Inpres yang telah ditetapkan oleh pemerintah, dan soal adanya mobil pengangkut beras dari Sidrap itu harus ada keterbukaan informasi publik kepada seluruh masyarakat Kabupaten Bulukumba serta DPRD Kabupaten Bulukumba telah memberikan komitmen tegas terkait rekomendasi strategis pengadaan Alat Pengering (Dryer) untuk diteruskan lansung kepada anggota DPR RI," paparnya.

"Kami atas nama Aliansi Pemerhati Tani dalam waktu dekat akan kembali melakukan aksi unjuk rasa guna mendesak Perum Bulog Kanwil Sulsel dan Sulbar untuk mengevaluasi kinerja Pimpinan Bulog Cabang Bulukumba yang dinilai cukup gagal dalam memberikan solusi atas segala bentuk masalah yang dihadapi para petani saat ini," sambungnya.

"Kami juga mendorong pihak TNI-Polri untuk melakukan investigasi lebih lanjut terhadap dugaan permasalahan adanya mobil penggangkut beras dari Kabupaten Sidrap," tegas Asdar mengakhiri keterangannya. (rid)

Politik

Pendidikan

Opini

Berita Makassar

Kuliner Nusantara

Newsletter

WWW.SOROTMAKASSAR.COM

Taman Telkomas, Jln Satelit IV No. 64 Makassar, Sulawesi Selatan.
Telp/HP : 0411-580918, 0811448368, 082280008368.

Jln Sultan Hasanuddin No. 32 (Kembang Djawa) Makassar, 
Sulawesi Selatan. Telp/Hp : 0811446911. 

Copyright © 2018 SOROTMAKASSAR.COM. All Rights Reserved.

REDAKSIDISCLAIMER | IKLAN