Perjuangkan Nasib Masyarakat Biringkassi, Rahmatia Kerap Unjukrasa Memprotes PT Semen Tonasa

SOROTMAKASSAR - PANGKEP.

Rahmatia, seorang ibu rumah tangga yangat sangat dikenal di kalangan karyawan PT Semen Tonasa. Itu karena dia kerap berunjuk rasa memprotes perusahaan semen terbesar di Indonesia bagian timur ini.

Dalam setiap aksinya, Rahmatia menuding kebijakan perusahaan PT Semen Tonasa dipandangnya kurang peduli terhadap nasib masyarakat di sekitarnya. Padahal masyarakat Pangkep, kebanyakan hidup di bawah garis kemiskinan. Kabupaten Pangkep sendiri masuk kategori kabupaten termiskin urutan kedua dari terakhir di Sulawesi Selatan.

"Malu kita," kata Rahmatia menatap tajam kepada wartawan yang menemui di kediamannya baru-baru ini. Menurut warga yang tinggal di Kampung Biringkassi Raya, Desa Bulu Cindea, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan ini, masyarakat di kampungnya tergolong miskin. Padahal Biringkassi Raya masuk dalam lingkaran ring pertama dari Tonasa.

"Kami berkali-kali berunjuk rasa ke PT Semen Tonasa untuk menuntut kepedulian mereka. Kami memperjuangkan masyarakat Biringkassi Raya yang tidak memiliki pekerjaan tetap agar PT Semen Tonasa bisa memberdayakan mereka," ungkapnya.

Ia pun mengakui bahwa sudah ada beberapa warga kampungnya yang bekerja dan direkrut dari perusahaan outsourcing serta ditempatkan di beberapa sektor kerja dengan status karyawan kontrak dan harian yang sudah pasti tidak memiliki masa depan.

"Terakhir kami berunjuk rasa pada awal bulan Januari 2025. Tuntutan kami masih itu-itu juga, yaitu memperjuangkan mereka agar dapat direkrut menjadi karyawan yang sesuai kemampuannya. Tetapi pihak Tonasa hanya sebatas menjaji-janji saja," paparnya.

Rahmatia kemudian menjelaskan, saat ini karyawan yang bekerja di perusahaan grup PT Semen Tonasa, kebanyakan orang-orang dari daerah lain. "Saya menduga ada yang memfasilitasi orang-orang daerah lain itu sampai bisa bekerja di beberapa perusahaan grup PT Semen Tonasa," cerita Rahmatia dalam perbincangan di kediamannya yang sangat sederhana di Biringkassi Raya akhir Januari 2025 lalu.

Akan Terus Unjukrasa

Rahmatia mengisahkan lagi, beberapa hari sesudah mereka berunjuk rasa yang mengambil tempat di depan pintu masuk pelabuhan Biringkassi Tonasa, ada pertemuan antara pihaknya dengan PT Semen Tonasa yang digagas oleh Kepala Desa Bulu Cindea pada tangga 2 Februari 2025 bertempat di kantor pusat PT Semen Tonasa.

Tetapi menurut Rahmatia, hasil akhirnya dari pertemuan tersebut yang dihadiri Sekper PT Semen Tonasa, Akhadarisa, Humas PT Semen Tonasa dan beberapa pihak terkait lainnya tidak ada kesimpulan yang bisa diharapkan. Olehnya itu Rahmatia yang mengaku tidak tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP) menegaskan akan tetap berunjuk rasa sampai ada kesepakatan.

Wartawan media selanjutnya meminta tanggapan melalui Humas PT Semen Tonasa, dan dijawab bahwa tuntutan Rahmatia bersama kawan-kawannya akan diperhatikan. "Apa yang mereka tuntut akan kami akan perhatikan. Orang-orang yang mereka perjuangkan itu akan diberdayakan lewat CSR Semen Tonasa," kata Ilias, staf Humas PT Semen Tonasa. (ram)

Politik

Pendidikan

Opini

Berita Makassar

Kuliner Nusantara

Newsletter

WWW.SOROTMAKASSAR.COM

Taman Telkomas, Jln Satelit IV No. 64 Makassar, Sulawesi Selatan.
Telp/HP : 0411-580918, 0811448368, 082280008368.

Jln Sultan Hasanuddin No. 32 (Kembang Djawa) Makassar, 
Sulawesi Selatan. Telp/Hp : 0811446911. 

Copyright © 2018 SOROTMAKASSAR.COM. All Rights Reserved.

REDAKSIDISCLAIMER | IKLAN