SOROTMAKASSAR -- Tana Toraja. Memasuki hari keempat setelah peristiwa gempa bumi di Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat, hingga saat ini tercatat sudah sebanyak 1.566 orang warga yang mengungsi masuk ke Kabupaten Tana Toraja.
Para pengungsi yang kini dalam penanganan pihak Pemerintah Daerah (Pemda) Tana Toraja, ditampung di tenda-tenda dalam pekarangan kantor Kecamatan Bittuang dan juga di gedung Gereja Lette' serta sebagian lagi di rumah keluarganya.
Sekretaris Kecamatan Bittuang, Elisabeth Pailin kepada media ini Rabu (07/11/2018) mengemukakan, warga datang mengungsi ke Tana Toraja akibat gempa bumi yang melanda Kabupaten Mamasa dan mereka sangat merasakan getarannya sejak Minggu (04/11/2018).
Akibat merasakan langsung getaran gempa bumi sehingga muncul rasa ketakutan dan trauma dengan situasi gempa bumi yang terjadi di Palu belum lama ini, dan akhirnya memicu warga mengungsi mencari tempat yang lebih aman.
"Saat ini saudara kita yang mengungsi kesini cukup banyak dan mereka sudah dalam penanganan serta pendataan pihak Pemda Tanah Toraja. Kami sudah lakukan pendataan semua pengungsi, dan juga bantuan dari Dinas Sosial serta BPBD telah diberikan kepada setiap pengungsi," ungkap Elisabeth.
Menurutnya, untuk tempat tinggal sementara bagi para pengungsi, pemerintah menyediakan ruangan-ruangan di kantor Kecamatan Bittuang, tenda dari BPBD, gedung Gereja Lette' dan sebagian kagi terbagi ke rumah sanak keluarga masing-masing.
"Jumlah sementara hingga siang ini sudah mencapai 1.566 orang pengungsi, baik yang berasal dari Kecamatan Tabang maupun dari daerah lainnya di Kabupaten Mamasa. Banyak juga warga dari Kecamatan Masanda, Kabupaten Tana Toraja yang letak daerahnya sangat dekat dengan Kabupaten Mamasa", tandas Elisabeth. (ta)
