SOROTMAKASSAR -- Selayar.
Bupati Kepulauan Selayar, H. Muh. Basli Ali melaporkan tentang rencana pelaksanaan Shalat Idul Fitri di tengah pandemi Covid-19 kepada Gubernur Sulsel Prof. H. M. Nurdin Abdullah.
Basli juga menyampaikan kondisi terkini wabah dan penanganan Covid-19 yang sudah mulai melandai di Bumi Tanadaoang julukan dari Kabupaten Kepulauan Selayar.
Hal ini disampaikan Bupati Kepulauan Selayar Selayar H. Muh. Basli Ali kepada Gubernur Sulsel Prof. H. M. Nurdin Abdullah pada rapat koordinasi melalui video conference, Selasa (19/05/2020).
Selain Bupati Kepulauan Selayar, rakor vicon itu juga diikuti oleh para Bupati, Forkopimda, para Kepala Kantor Kemenag, para Ketua MUI dan tokoh agama lainnya se-Sulawesi Selatan.
Terkait dengan pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1441 H, Basli, sampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar telah melakukan rapat dengan para tokoh agama, dan forkopimda.
Pada rapat itu disepakati bahwa di Kabupaten Kepulauan Selayar akan melaksanakan Shalat Idul Fitri 1441 H dengan tidak mengabaikan protokol kesehatan terkait penanganan Covid-19.
“Ini sudah kami buat dalam sebuah keputusan dan sudah disampaikan kepada seluruhnya masyarakat yang ada di desa–desa agar tetap memakai masker, jaga jarak, membawa peralatan shalat sendiri, dan menyiapkan tempat cuci tangan,” terang Bupati Kepulauan Selayar.
Bahkan kata Basli Ali, tiga hari jelang Idul Fitri akan menutup Pelabuhan Bira – Pamatata, sehingga tidak ada lagi orang yang bisa keluar masuk Selayar, agar dapat memberikan kenyamanan bagi masyarakat Selayar untuk melaksanakan Shalat Idul Fitri 1441 H.
Sementara menyangkut wabah virus Corona, Basli Ali yang juga adalah Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepulauan Selayar mengatakan, dari 2 (dua) orang yang dinyatakan positif, satu diantaranya dikembalikan ke Kabupaten Gowa sesuai dengan alamat domisilinya.
Sementara yang satunya lagi warga Kabupaten Kepulauan Selayar setelah tiga kali pemeriksaan Swab dilaporkan sudah negatif dan sementara mengikuti program Duta Wisata Covid-19 di Makassar.
“Sedangkan yang melakukan kontak dengan pasien positif ada sekitar 73 orang, namun setelah dilakukan pemeriksaan Swab semuanya dinyatakan negatif Covid-19, sehingga sejauh ini kasus positif Covid-19 sudah menunjukkan angka nol,” terang Bupati.
Menyikapi penyampaian para Bupati dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan, Gubernur Sulsel Prof. Dr. Ir. H. M. Nurdin Abdullah, M.Agr menyampaikan, hasil rakor sebelumnya dengan Menkopolhukam RI bersama seluruh Gubernur dan Forkopimda se-Indonesia dikatakan memang tidak ada larangan untuk tidak melaksanakan Shalat Ied, tetapi diimbau dengan sangat agar para Bupati dan Walikota supaya lebih mengimbau masyarakatnya untuk Shalat Ied di rumah masing-masing bersama keluarga.
Meski demikian lanjut Nurdin Abdullah, sekiranya masyarakat tetap akan melaksanakan di mesjid atau di lapangan, terutama bagi daerah yang sudah yakin bebas dari Covid-19, agar tetap melakukan protokol kesehatan dengan ketat.
Hal ini dimaklumkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terutama terjadinya penularan wabah Covid-19 yang baru.
“Walaupun demikian saya berharap agar kita bersama-sama secara masif menyampaikan imbauan tentang bahaya wabah Covid-19 ini, terutama bagi daerah-daerah rawan penularan,” imbuhnya. (Ucok Haidir)