SOROTMAKASSAR -- Wajo.
Mahasiswa terus menuntut pihak perusahaan yang membangun bendungan di Gilireng agar memperbaiki dua jembatan di wilayah itu yang rusak akibat mobilisasi material dan alat berat yang melintasi jembatan tersebut.
Tak kunjung diperbaiki beberapa pemuda dan mahasiswa KKN Uniprima Sengkang, Selasa (25/2/2020), melakukan kerja bakti di jembatan Lacilare, Kelurahan Gilireng.
Salah seorang pemuda Gilireng mengatakan, pihaknya sangat prihatin dengan kondisi jembatan tersebut, apalagi beberapa bagian jembatan sudah retak.
Karena bagian pembatas jembatan sudah tidak ada, katanya, tentu dapat membayakan pengguna jalan yang setiap saat melintas apalagi diperparah dengan adanya lubang dan genangan air. "Jangan sampai memakan korban jiwa baru akan diperbaiki," ucap pemuda itu yang enggan disebutkan namanya.
Ersan, salah seorang mahasiswa KKN Uniprima Sengkang, mengatakan, masalah tersebut sudah banyak keluhan masyarakat Gilireng. "Makanya, kami turun tangan langsung bersama pemuda untuk kerja bakti memperbaiki drainase agar air tidak tergenang di badan jembatan, sekaligus memberikan pagar pembatas jembatan untuk mengantisipasi jangan sampai ada pengendara jatuh ke dasar sungai," paparnya.
Fiki, salah seorang pemuda Gilireng juga menambahkan, mestinya masalah ini menjadi perhatian perusahaan yang mengerjakan Bendung Gilireng.
Pihak pengangkut bahan material dan alat berat milik perusahaan harus memperhatikan masalah ini. Jangan menunggu ada korban jiwa akibat jembatan ini baru diperbaiki.
"Jalan umum memang diatur dalam Undang-undang No.38 Tahun 2004 tentang jalan pada pasal 12 ayat 1-3 dan pasal 64 ayat 1-4 semua tertera jelas aturan tentang fungsi jalan. Jadi, kami meminta perusahaan yang mengerjakan bendung Gilireng maupun Dinas PU agar memperhatikan," ucap mahasiswa Fakultas Hukum salah satu perguruan tinggi di Makassar. (ishak)
