Ketum Suharso Hadiri Pembukaan Muswil PPP Kalimantan Utara

SOROTMAKASSAR -- Balikpapan.

Ketum Umum Partai Persatuan Pembangunan, Suharso Monoarfa menghadiri acara Musyawarah Wilayah PPP Kalimantan Utara, Minggu, 30 Mei 2021.

Selain membuka Muswil Kalimantan Utara, Ketum telah membuka sejumlah Muswil di Pulau Sumatera, antara lain, Aceh, Sumatera Utara, Riau dan Kepulauan Riau.

Muswil II PPP Provinsi Kaltara yang digelar di Balikpapan itu turut dihadiri Ketua Umum PPP, Ketua Majelis Pertimbahan, Ketua Majelis Syariah, Sekum, Bendum, Pimpinan DPW dan DPC PPP se Kalimantan Utara.

Saat membuka sambutan, Ketum mengapresiasi Provinsi Kalimantan Utara. Meskipun tergolong Provinsi baru, namun termasuk PDRB di urutan tertinggi.

“Sampai Kaltara terbentuk, nomor satu Jakarta, diikuti Kaltim, Kaltara, Riau, dan Kepri. Kalau diklasifikasi sejajar dengan negara-negara high ekonomi. Kaltim hari ini sudah sama dengan Jakarta, sama dengan negara-negara Eropa dalam hal PDRB per kapita. Demikian juga Kaltara yang hampir 9000 dolar per kapita, 12400 itu sudah high ekonomi,” ujar Ketum.

Sebagai Provinsi yang terletak di perbatasan Indonesia, Ketum yang juga merupakan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional mengingatkan akan bahayanya penyelundupan narkoba disana.

“Tapi itu penting sekali soal narkotika, saya ingin ingatkan itu menjadi pintu masuk yang longgar sekali. Kemarin juga saya diceritakan oleh Pak Gubernur Kepri terkait dengan lalu lintas Tanjung Pinang ke Malaysia dan lagi-lagi narkoba. Jadi mereka masuk dari daratan Cina, ke Vietnam, Malaysia masuk ke Indonesia. Pasar terbesarnya Indonesia, dan itu akan menjadi salah satu topik dalam kurikulum sekolah politik partai,” tuturnya.

Selain berbicara tantangan, Ketum juga menjelaskan peluang yang ada di Kalimantan Utara, yaitu lalu lintas perdagangan dan Sungai Kayan yang menyimpan peluang untuk PLTA sampai 10 gigawatt.

“Tapi daerah yang relatif hampir sama tingkat pendapatannya, kenapa Nunukan agak sedikit makmur dari Tarakan, karena lintasan perdagangan dari Malaysia. disana ada pintu masuk, luar biasa Nunukan itu,” lanjut Ketum.

Dalam kesempatan tersebut, Ketum juga membahas Ibu Kota Negara yang akan membuat pertumbuhan ekonomi meluas.

“Jadi IKN ini kalau insyaallah jadi, ini jangan dilihat hanya di IKN itu. IKN ini yang kita lihat pertama, nanti ada segitiga, Samarinda, Balikpapan, dan IKN. Nanti dia akan melebar kebawah ke Banjarmasin, ke tengah masuk ke Palangkaraya, nanti nyambung ke Pontianak itu yang harus dilihat,” ucapnya.

Ketum menjelaskan, pemerintah ingin meletakkan gravitasi titik berat seperti itu, karena jika ditarik lebih luas lagi maka akan menjadi Indonesia sentris, yang tidak ingin gravitasinya terlalu berat di Barat, tetapi memberi peluang ke Timur.

“Kapan itu akan terbentuk, ya gak mungkin 2-3 atau 5 tahun, mungkin 10 tahun 15 tahun atau 20 tahun yang akan datang dia akan tumbuh seperti itu,” tutupnya. (*)

Politik

Pendidikan

Opini

Berita Makassar

Kuliner Nusantara

Newsletter

WWW.SOROTMAKASSAR.COM

Taman Telkomas, Jln Satelit IV No. 64 Makassar, Sulawesi Selatan.
Telp/HP : 0411-580918, 0811448368, 082280008368.

Jln Sultan Hasanuddin No. 32 (Kembang Djawa) Makassar, 
Sulawesi Selatan. Telp/Hp : 0811446911. 

Copyright © 2018 SOROTMAKASSAR.COM. All Rights Reserved.

REDAKSIDISCLAIMER | IKLAN