Terus Kembangkan Teknologi EBT, Demi Energi Berkeadilan

SOROTMAKASSAR -- Makassar

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) selalu berupaya maksimal untuk terus mengembangkan teknologi energi baru terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan, dengan memprioritaskan daerah-daerah terpencil atau pelosok yang ada di Sulsel. Intinya, energi harus merata bagi seluruh masyarakat, dengan mengedepankan energi yang berkeadilan.

Hal tersebut dikemukakan, Kepala Dinas ESDM, yang diwakili Analis Pengembangan Energi, Supriyanto, ST, saat ditemui disela-sela kegiatan Seminar Nasional mengenai, Optimalisasi Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk Menjamin Ketahanan Energi Nasional, Senin (26/11/2018) di gedung Auditorium Al-Jibra UMI.

Mengenai pemerataan energi di daerah, Supriyanto mengakui, ESDM telah berupaya maksimal dalam mengembangkan EBT. Mulai dari hydropower, Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro (PLTPH), Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM), Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) terpusat.

Selani itu, dikembangkan pula Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB), Solar Home System (SHS), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terpusat, Bioenergi, Biodiesel, Bioethanol, Biomassa, dan Biogas.

Meski demikian, kataya, ESDM rata-rata hanya mengembangkan instalasi pembangkit listrik skala kecil. Sedangkan, untuk kapasitas yang lebih besar, pihaknya bertindak sebagai mediator dengan mendorong studi kelayakan tentang potensi-potensi tersebut kepada Kementerian Pusat. Kemudian, Kementerian ke Dirjen Ketenagalistrikan dan tindak lanjut hasil, akan bekerjasama dengan PLN.

Lebih jauh Supriyanto mengungkapkan telah banyak investor yang tertarik masuk untuk berinvestasi di sektor EBT. Seperti pengembangan
di PLTB Jeneponto dan PLTB Sidrap. Selain itu, investor asing tersebut, juga berupaya mengembangkan potensi EBT lainnya, contohnya PLTA Malili, ataupun project-project yang ada di Baranglompoa Makassar untuk Hybrid antara PLTS dengan diesel.

"Telah banyak investor yang masuk. Namun dari sekian banyak itu, yang gencara adalah investor asing. Sebab, kini nilai persen per kWh nya sdh agak bagus, yaitu Rp1000 per kWh. Ini yang membuat mereka tertarik berinvestasi. Jadi soal potensi dari sisi EBT, Sulsel sebenarnya lebih dari cukup," ungkapnya.

Ir. Suproyanto, selaku Analis Pengembangan Energi Dinas ESDM, didampingi Ir. Abdul Rasyid

Dilanjutkan, pembangikit listrik tenaga air yang telah digunakan itu banyak sekali, misalnya di daerah di Malili atau seko. Sayangnya, belum termanfaatkan secara optimal.

"Padahal, potensi Sulsel sangat besar dan manfaatnya sangat bagus untuk masyarakat. Dan bila membandingkan potensi EBT perwilayah, antara wilayah utara dan selatan Sulsel, wilayah utara jauh lebih banyak potensinya dibanding selatan. Mulai dari potensi surya, air hingga angin" tuturnya

Sesuai dengan rencana umum ketenagalistrikan daerah Sulsel, Supriyanto mengatakan, setiap pembangunan dan pengembangan wilayah industri, harus memiliki pembangkit yang dekat dari lokasi dengan daya yang memadai. Dibeberapa wilayah, PLN menyatakan, rata-rata wilayah tersebut telah ada pembangkit, tapi masih menggunakan batu bara, sedang yang diinginkan adalah pembangki yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan EBT.

"Pengembangan daerah industri tiap daerah, harus siap pasokan listriknya. Tapi diarahkan ke tenaga listrik berbasis EBT<" jelasnya.

Untuk potensi EBT ke depan, sesuai dengan keinginan Gubernur Sulsel, pengembangan ketenagalistrikan perlu diarahkan ke daerah-daerah kepulauan dan daerah terpencil.

"Sebenarnya prioritas ESDM adalah, pengembangan untuk seluruh daerah-daerah terpencil atau pelosok yang ada di Sulsel. Dimana, setiap kebijakan-kebijakan nanti akan dituangkan dalam RUKD Rencana Umum Kebijakan Daerah (RUKD)," katanya.

Diakui, dari pihak PLN menyatakan, pengembangan EBT sektor air, sudah cukup. Artinya, potensi utamanya sudah cukup baik, untuk pengembangan PLTA. Namun, untuk PLTB ataupun pembangit listrik lainnya yang memanfaatkan EBT, masih menjadi cadangan saja.

Meski demikian, sinergitas dengan PLN Sulselrabar selama ini, tetap terjalin dengan baik. Antara ESDM dan PLN senantiasa saling mendukung dan berkoordinasi dalam hal pengembangan potensi yang ada di Sulsel. (zl)

Politik

Pendidikan

Opini

Berita Makassar

Kuliner Nusantara

Newsletter

WWW.SOROTMAKASSAR.COM

Taman Telkomas, Jln Satelit IV No. 64 Makassar, Sulawesi Selatan.
Telp/HP : 0411-580918, 0811448368, 082280008368.

Jln Sultan Hasanuddin No. 32 (Kembang Djawa) Makassar, 
Sulawesi Selatan. Telp/Hp : 0811446911. 

Copyright © 2018 SOROTMAKASSAR.COM. All Rights Reserved.

REDAKSIDISCLAIMER | IKLAN