Tionghoa Peranakan Penggagas Telur Maulid

Oleh : Moeh. David Aritanto 

SOROTMAKASSAR -- Makassar. Hari ini, Selasa (20/11/2018) seluruh umat Islam di muka bumi ini merayakan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW. Tahukah anda, pada setiap perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, selalu ada Telur Merah. Dan tradisi Ini, cuma ada di Sulawesi Selatan. Tidak ada di provinsi lain di NKRI. Apalagi ditempat kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Tradisi telur merah Maulid yang belakangan berkembang dengan berbagai warna dan kreasi, sesungguhnya berawal dari Tionghoa Peranakan Bugis Makassar yang berdomisili di wilayah Pecinan Makassar sejak berabad silam.

Para Tionghoa Peranakan Bugis Makassar ini adalah Chau Seng atau kerap disebut Baba' bagi kaum lelakinya. Dan Nona bagi kaum perempuannya. Sedang kaum Tionghoa Asli tanpa Blesteran darah Bugis Makassar disebut Toke'.

Tionghoa Peranakan Bugis Makassar, asalnya dari Perantau Tiongkok yang kawin dengan orang unsur ketiga kerajaan tertua di Sulawesi Selatan pada ratusan tahun yang silam. Seperti Kerajaan Payungnga Ri Luwuk, Mangkau Ri Bone dan Sombaya Ri Gowa.

Karena darah Tionghoa Peranakan terikat dua tradisi kebudayaan. Maka lahirlah tradisi Maulid Telur Merah dan Kaddo Minnyak yang digagas dan dibuat pertama kali oleh Tionghoa Peranakan Bugis Makassar, baik yang Muslim maupun yang non Muslim.

Kenapa ada Telur Merah dan Kaddo Minnyak ? Karena Telur Merah adalah simbol Kesuburan dan Kemakmuran serta Keceriaan. Merah diambil dari warna Matahari. Sedang Kaddo Minnyak yang terbuat dari Beras Ketan dicampur Beras Biasa dan berbagai bumbu merupakan simbol Pemerekatan Persaudaraan yang selalu Rukun, Tentram dan Damai dalam Keharuman Hidup bersama.

Kebiasaan tradisi ini, setiap ada bayi yang lahir dan bila telah memasuki masa gunting rambut bayi tersebut, selalu ada Telur Merah yang dipajang di altar Dewa Dapur bagi non Muslim. Ini sebagai luapan rasa syukur telah dikaruniai keturunan. Demikianpun saat perayaan hari ulang tahunnya.

Karena tahu bahwa Maulid adalah hari kelahiran Nabi terakhir di muka bumi ini, maka Tionghoa Peranakan Bugis Makassar baik yang Muslim maupun yang non Muslim bersuka cita merayakan Maulid Nabi Besar, Muhammad SAW dengan Telur Merah yang ditusuk Bambu Hias kemudian ditancapkan diatas Kaddo Minnyak.

Cara merayakan Maulid Nabi bagi kalangan Tionghoa Peranakan Bugis Makassar non Muslim, biasanya memesan Kaddo Minnyak kepada sanak familinya yang Muslim. Mereka tidak berani buat sendiri. Karena mereka takut dan sadar bahwa nereka belum disunnah sehibgga belum bersih. Biasanya yang non Muslim bawa perangkap Maulidnya ke masjid-masjid terdekat, atau mengundang orang yang pandai baca Al Quran ke rumahnya.

Yang perlu anda tahu, tradisi Maulid Nabi Muhammad SAW dengan Telur Merah dan Kaddo Minnyak, hanya digelar Tionghoa Peranakan Bugis Makassar dulu dan tidak bagi Tionghoa Toto' atau pendatang baru yang tidak ada keturunannya garis darah dengan ketiga kerajaan tertua di Sulsel !!!

Politik

Pendidikan

Opini

Berita Makassar

Kuliner Nusantara

Newsletter

WWW.SOROTMAKASSAR.COM

Taman Telkomas, Jln Satelit IV No. 64 Makassar, Sulawesi Selatan.
Telp/HP : 0411-580918, 0811448368, 082280008368.

Jln Sultan Hasanuddin No. 32 (Kembang Djawa) Makassar, 
Sulawesi Selatan. Telp/Hp : 0811446911. 

Copyright © 2018 SOROTMAKASSAR.COM. All Rights Reserved.

REDAKSIDISCLAIMER | IKLAN