Oleh : Suwardi Thahir
Di MARKAS Protoel, Jl Klabat, Makassar, disebut Klabat Rocker Complex -- KRC -- Kompleks Perwira TNI, juga lahir beberapa band, seperti Idiot Band, Pentolan Band, Legalize Band, dan Shelter Band. Semua beraliran rock.
Protoel bukan sekadar band yang "apik" di pentas dengan musikalitas mumpuni. Mereka adalah entitas yang menjelma menjadi komunitas berpredikat elit.
Tercermin kehadiran Mahmud Sikado (mammo - alm) dan Saldy Lili yang pernah memperkuat Proetoel di sektor vokal, sebelum Ritchie Joe.
Mammo adalah putra Zainuddin Sikado, tokoh Sulsel yang lama menjadi Dirjen Perhubungan, sementara Saldy adalah putra Syamsi Lili, dokter yang pernah berkarier di kursi pimpinan DPRD Sulsel.
Dua vokalis keren, anak walikota dan gubernur menarasikan personel band ini adalah trend dan konten.
Protoel bukan band biasa. Mereka tidak asal teriak, menghabiskan suara dan sekadar menegangkan urat leher untuk bernyanyi.
Bukan pula band dengan dramer asal gebuk dan bassis yang main betot untuk menghasilkan suara gemuruh.
Mereka bukan pengusung musik cadas pemekak telinga seperti group pemula yang baru muncul dan masih "belajar" partitur dan penguasaan efek gitar untuk menemukan harmonisasi.
Protoel adalah band yang mampu memadukan perangkat musik canggih, suara serta gaya panggung menjadi "sangar" namun nyaman dipandang dan enak di kuping.
Protoel bersama Andre, Erlan dan Bhur adalah rocker yang piawai menyekrupkan asesoris flanger dengan gitar menghasilkan efek gemuruh pesawat jet, metalzone (distorsi), atau pun efek delay untuk menghasilkan sound yang terukur.
Bhur adalah pelengkap gemuruh musik mereka dari balik set dram. Bhur kokoh dan konsisten menindis twin pedal, menyaringkan simbal, menggemercikkan hi-hat, menadakan tom-tom, dan share dalam ketukan yang pas.
Selain itu, Andre sang pengendali tone gitar, bukan sosok biasa di balik raungan gitar Fender stratocaster yang sering dia mainkan.
Andre mengoleksi sederet Fender dengan corak berbeda. Andre adalah gitaris dengan permainan yang bersih. Permainan taping memukau.
Taping adalah teknik memainkan gitar dengan mengetuk/menindis tali gitar (string) di antara dawai untuk menghasilkan nada yang khas.
Protoel di masa jayanya adalah komunitas yang sering "diidentikkan" dengan mabukan dan perempuan.
Personel tampan dengan tongkrongan anak gedongan menjadi pembius gadis rendah iman atau perempuan pemuja idola.
Harus diakui identifikasi miring ini tidak seluruhnya benar. Yang betul, mereka adalah mahasiswa -- Unhas -- yang mengusung musisi rock.
Andre Tidie, Erlan, Bhur, Saldy Lili, Mammo, Ritchie Joe, Ersam, Erwin, Uyan, Cucang adalah konten ; penanda era rock Makassar menggema dan mereka berdiri di depan sebagai trendsetter.
Sementara Bhur yang dulu -- di kampus -- berkesan cuekan, kerempeng, stones, jagger, dan -- mungkin mabuk -- sekarang sudah sadar. Insyaf.
Cabut dari Protoel 2019, kini Bhur bermain dalam formasi jazz, menyuguhkan jazz fusion, jazz kreatif yang enak dengan nada yang lebih rigid.
Alhamdulillah saat bertemu dengan Bhur beberapa waktu lalu sebelum Covid-19, saya memegang erat tangannya, sebagai ucapan selamat datang di dunia Nyata !
Mari sama-sama berjalan di kehidupan nyata sebagai manusia nyata. Bukan di dunia lain yang "melayang" karena mabuk, meski musikmu cadas ! Rock Never Die ! (Habis)