Sengkang di Ambang Krisis Lahan Pemakaman: Daya Tampung TPU Kota Terancam Kolaps

SOROTMAKASSAR - SENGKANG.

Ibu Kota Kabupaten Wajo, Sengkang, kini dihadapkan pada persoalan pelik yang mengintai di balik hiruk pikuk kehidupan kota: krisis lahan pemakaman. Dengan tingkat kematian yang signifikan, mencapai rata-rata 10 jenazah per hari, kebutuhan akan ruang pemakaman baru semakin mendesak. Ironisnya, pemenuhan kebutuhan 10 petak makam harian tersebut kian sulit, terutama di lokasi-lokasi strategis dalam kota.

Kondisi memprihatinkan ini diperparah dengan proyeksi bahwa ketersediaan lahan pemakaman di Sengkang, dengan laju penggunaan saat ini, diperkirakan tidak akan mampu menampung kebutuhan di masa depan. Situasi ini menjadi sorotan tajam, terutama di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jarae, Kelurahan Mattirotappareng, Kecamatan Tempe.

Pantauan di TPU Jarae memperlihatkan kondisi penataan pemakaman yang jauh dari ideal. Kapling-kapling makam tumbuh secara sporadis, dengan sejumlah oknum warga membangun pagar pembatas tanpa memperhatikan tata ruang dan aksesibilitas area pemakaman secara keseluruhan.

Keluhan pun datang dari peziarah. Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan ketidaknyamanannya saat hendak mengunjungi makam keluarganya di TPU Jarae. "Akses jalan untuk berziarah sangat membingungkan. Pagar-pagar kecil yang dibangun sembarangan membuat kami sulit mencari jalan," ujarnya dengan nada prihatin.

Kondisi ini menuntut ketegasan dari instansi berwenang yang menangani urusan pemakaman. Pagar-pagar makam yang tidak teratur, bahkan beberapa di antaranya tajam dan setinggi bahu orang dewasa, menjadi penghalang utama bagi peziarah. Akibatnya, banyak masyarakat yang merasa kesulitan dan tidak nyaman saat ingin mendoakan leluhur mereka.

"Kami sangat berharap kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Wajo atau instansi terkait untuk segera menertibkan TPU Jarae demi keindahan dan kebersihan area pemakaman. Jika memungkinkan, pemerintah juga perlu mempertimbangkan pencarian lahan baru untuk TPU karena Jarae sudah tidak layak lagi," ungkap salah seorang tokoh masyarakat setempat.

Atensi khusus dari Pemerintah Kabupaten Wajo sangat dibutuhkan untuk mengatasi krisis lahan pemakaman di Kota Sengkang. Beberapa TPU lain di wilayah Kecamatan Tempe juga dilaporkan mengalami masalah serupa, dengan lahan yang terbatas dan banyak makam yang sudah bertumpuk.

Inti permasalahan saat ini adalah ketidaklayakan TPU di Kota Sengkang, terutama TPU Jarae, akibat penataan yang buruk dan sulitnya akses jalan. "Sekali lagi, kami memohon perhatian pemerintah. Kondisi kuburan yang penuh dan kehabisan lahan bisa menjadi masalah serius, terutama di daerah perkotaan seperti Sengkang dengan populasi yang terus bertambah," tegas warga.

Beberapa solusi mendesak yang dapat dipertimbangkan oleh Pemerintah Kabupaten Wajo antara lain:

  • Membangun TPU Baru atau Perluasan TPU Lama: Langkah ini menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi krisis lahan.
  • Peningkatan Perawatan Makam: Penataan ulang dan perawatan yang baik dapat memaksimalkan ruang yang ada.
  • Penerapan Peraturan dan Izin yang Ketat: Mengatur pembangunan pagar dan penataan makam agar lebih teratur dan memperhatikan aksesibilitas.

Krisis lahan pemakaman di Sengkang bukan hanya masalah estetika, tetapi juga menyangkut kenyamanan dan hak masyarakat untuk memuliakan leluhur mereka. Tindakan cepat dan terencana dari pemerintah sangat diharapkan untuk mengatasi persoalan ini sebelum menjadi semakin parah.

Politik

Pendidikan

Opini

Berita Makassar

Kuliner Nusantara

Newsletter

WWW.SOROTMAKASSAR.COM

Taman Telkomas, Jln Satelit IV No. 64 Makassar, Sulawesi Selatan.
Telp/HP : 0411-580918, 0811448368, 082280008368.

Jln Sultan Hasanuddin No. 32 (Kembang Djawa) Makassar, 
Sulawesi Selatan. Telp/Hp : 0811446911. 

Copyright © 2018 SOROTMAKASSAR.COM. All Rights Reserved.

REDAKSIDISCLAIMER | IKLAN