SOROTMAKASSAR - PINRANG.
Jembatan Bila di Desa Tapporang terancam ambruk dikarenakan kondisi bangunan jembatan ada yang patah atau retak serta bergeser dan tidak mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Pinrang.
Salah satu warga, Iwan mengatakan, kondisi jembatan Bila ini sudah lama rusak namun tidak mendapat perhatian dari pemerintah daerah. Jembatan Bila pernah disurvei pada bulan Februari 2025 oleh pihak Pemkab Pinrang dan rencana pekerjaan jembatan ini akan direalisasikan pada April 2025.
Namun, entah ada apa dengan Pemkab Pinrang yang kemudian mengulur waktu ke bulan Juni 2025, padahal anggaran dari jembatan ini sudah ada, cuma kendalanya belum tahu persis kapan direalisasikan. "Tidak ada komunikasi tindak lanjut dengan pemerintah desa bersama team survei yang turun beberapa bulan lalu," ucap Iwan.
Sementara itu, Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi (Kabid RR) BPBD Kabupaten Pinrang, Hj. Sapriani, Selasa (15/4/2025), mengakui kondisi jembatan Bila saat ini memang sangat memprihatinkan karena sebagian bangunannya sudah retak dan bergeser.
Jadi untuk kendaraan dengan kondisi tonase tinggi yang mau lewat, diharapkan agar menunda dulu karena kondisi jembatan itu sudah sangat memprihatinkan sekali.
"Pada kondisi sekarang ini untuk sementara kami cuma memberikan imbauan karena untuk pelaksanaan pekerjaannya sementara berproses. Dana sudah ada, tapi harus melalui proses untuk tender pelaksanaannya. Karena sekarang kondisinya sudah rusak parah, kami akan koordinasikan kembali dengan BNPB agar tidak berlarut-larut dan semakin parah," ungkapnya.
Lanjut dikatakan, pihaknya tidak bisa sediakan jembatan Billi atau jembatan alternatif karena tidak memiliki dana untuk hal itu. "Kami saat ini fokuskan untuk pekerjaan fisiknya dan akan secepatnya berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Pinrang," tandas Hj. Sapriani. (*)