Anggota MPR RI Dr. H. Ajiep Padindang, SE, MM, Laksanakan Sosialisasi Empat Pilar di Institut Lamaddukelleng Wajo

SOROTMAKASSAR -- WAJO.

Anggota MPR RI Dr. H. Ajiep Padindang, SE, MM, melaksanakan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yakni Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika di Kampus Institut Lamaddukelleng Kabupaten Wajo Provinsi Sulawesi Selatan.

Sosialisasi dilaksanakan, Sabtu (04/06/2022) ini, diikuti 150 mahasiswa dan beberapa unsur civitas akademika lainnya.

Turut hadir pula Rektor Institut Lamaddukelleng, Ismail Ali, SH, MH, dan unsur pimpinan lainnya. Bertindak sebagai moderator, H. Nurman Dai Basri, SE, MM.

Kehadiran Dr. H. Ajiep Padindang, SE, MM. dikampus Institut Lamaddukelleng disambut hangat Raktor dan civitas akademika lainnya..

Rektor Institut Lamaddukelleng, Ismail Ali, SH, MH, dalam sambutannya penerimaannya menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Dr. H. Ajiep Padindang, SE, MM, dalam rangka Sosialisasi Empat Pilar MPR RI.

“Kami menyambut gembira kehadiran Anggota MPR RI, Bapak Dr. H. Ajiep Padindang, SE, MM, kata Ismail di kampus Lamaddukelleng.

Lebih lanjut Ismail Ali berpesan kepada civitas akademika khususnya mahasiswa untuk mengikuti materi sosialisasi secara sungguh-sungguh.

Dr. H. Ajiep Padindang, SE, MM, dalam sosialisasinya, menyampaikan materi Empat Pilar yakni Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara, UUD NRI Tahun 1945 sebagai Konstitusi Negara, NKRI sebagai Bentuk Negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara.

“Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara merupakan filsafat dan pikiran yang mendalam yang digali dari nilai-nilai masyarakat lokal di Indonesia. Sejak zaman nenek moyang kita, bangsa Indonesia sebagai bangsa religius, bangsa yang ber-Tuhan. Karena itu, Bangsa Indonesia adalah bangsa yang Ber-Ketuhanan Yang Maha Esa,” jelas Ajiep Padindang yang juga sebagai Angota DPD RI.

Lebih lanjut, Ajiep Pandindang mengatakan, demikian pula keberagaman suku dan agama yang ada di Inonesia namun dapat hidup berdampingan secara damai merupakan anugerah dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa.

“Oleh karena itu kita sebagai bangsa harus dapat menjaga kerukunan tersebut. Karena itu Pancasila berfungsi sebagai Pandangan Hidup dan Pemersatu Bangsa,” sambungnya.

Di sosialisasi itu ada sesi tanya jawab. Beberapa pertanyaan mengemuka yang diajukan mahasiswa, diantaranya mengenai peran MPR saat ini terhadap pembangunan nasional, dibandingkan di masa Orde Baru, MPR sebagai lembaga tertinggi negara sangat menentukan arah pembangunan nasional karena menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN).

Menanggapi pertanyaan tersebut, Ajiep Padindang menyampaikan, memang benar peran MPR RI di era Orde Baru sangat menentukan karena menetapkan GBHN, namun amandemen UUD 1945 telah menghapus GBHN. MPR RI setelah reformasi tidak lagi memiliki tugas menetapkan GBHN. Namun beberapa tahun terakhir ini muncul kembali wacana untuk menghidupkan kembali GBHN tapi tidak persis sama di era Orde Baru.

“Wacana di MPR RI, ingin ada Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN), yang apabila dilihat dari perspektif fungsional, sangatlah diperlukan. PPHN dimaksudkan untuk menegaskan visi bangsa yang dinamis,” tambah Ajiep Padindang di hadapan peserta sosialisasi.

Ajiep Padindang mengajak peserta sosialisasi untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan menumbuhkan rasa cinta tanah air, rasa empati, tenggang rasa dan cinta sesama, karena akan menjadi perekat bagi persatuan bangsa dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara. (*/rk)

Politik

Pendidikan

Opini

Berita Makassar

Kuliner Nusantara

Newsletter

WWW.SOROTMAKASSAR.COM

Taman Telkomas, Jln Satelit IV No. 64 Makassar, Sulawesi Selatan.
Telp/HP : 0411-580918, 0811448368, 082280008368.

Jln Sultan Hasanuddin No. 32 (Kembang Djawa) Makassar, 
Sulawesi Selatan. Telp/Hp : 0811446911. 

Copyright © 2018 SOROTMAKASSAR.COM. All Rights Reserved.

REDAKSIDISCLAIMER | IKLAN