Perwakilan KPK mestinya menemui massa protes di luar gedung yang dijaga ketat aparat kepolisian. Protes ini mesti tersalurkan secara baik-baik melalui komunikasi antar muka.
Namun, permintaan dan tuntutan HAM-I beserta sejumlah massa aksi tidak 'diindahkan' oleh WP KPK. Karena itu, massa mulai merangsek ke depan, dan terjadi aksi hadang-hadangan dengan pihak kepolisian.
Suasana aksi terpantau makin memanas. HAM-I lalu mengutus 10 orang perwakilan dari massa untuk masuk ke ruang lobby Gedung KPK untuk mencopot kain hitam yang menutupi logo KPK tersebut.
Keputusan ini diambil mengingat tidak ada respon baik atas permintaan dan tuntutan massa aksi kepada KPK. Karena itu, 10 orang tersebut bukan sama sekali massa penyusup sebagaimana diberitakan di beberapa media.
Namun demikian, HAM-I sangat menyesalkan praktik premanisme yang dilakukan oleh beberapa oknum KPK kepada massa aksi, terutama 10 orang yang hendak mencopot kain hitam tersebut.
Dalam pantauan HAM-I yang memang terlibat dan ada di lapangan, oknum KPK sengaja memprovokasi, menyulut amarah, bahkan melakukan tindakan kekerasan dengan memukuli massa aksi. Suasana jadi chaos, rusuh tak bisa dikendali.
Aparat kepolisian kemudian mengamankan beberapa dari massa aksi yang tersulut emosi. Gas air mata ditembaki berkali-kali. Kemelut tersulut dan sempat terjadi aksi saling lempar antar massa dan polisi. Semua kejadian ini susah dikendali.
Atas kejadian itu, HAM-I mengambil sikap :
1. Mengutuk keras aksi premanisme yang dilakukan oleh oknum KPK.
2. Meminta KPK bertanggungjawab atas kejadian ricuh tersebut.
3. HAM-I akan menempuh jalur hukum dan meminta polisi menangkap oknum KPK yang merusuh, memprovokasi, dan melakukan aksi kekerasan.
4. Meminta pihak kepolisian untuk menyita rekaman kamera CCTV di Gedung KPK sebagai unjuk bukti premanisme oknum KPK.
5. Meminta media massa tidak menuliskan kronologi dan fakta yang keliru.
6. Mendesak KPK segera menurunkan kain hitam yang menutupi logo KPK sebagai simbol negara.
Bila tuntutan tersebut tidak segera dipenuhi, HAM-I akan kembali melakukan aksi di depan Gedung KPK dengan jumlah massa lebih banyak.
Demikian klarifikasi dan pemberitahuan Himpunan Aktivis Milenial Indonesia (HAM-I) sebagai salah satu organisasi yang menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung KPK siang tadi. Semoga hal ini menjadi rujukan semua pihak. Terima kasih. Jakarta, 13 September 2019. (*)