“Saya ini menganut jurnalisme damai (peace journalism). Bagaimana menjalin dan menciptakan teman sebanyak mungkin. Melalui teman-teman itu, saya kerap dibantu, Juga, hilangkan penyakit hati yang mungkin masih terjadi pada era media cetak,” ungkapnya.
Kedua, menjaga komitmen dan ketiga, konsistensi. Kedua aspek ini berkaitan dengan perlunya keterbukaan di antara kita. Jangan ada yang “main” sendiri. Rezeki itu harus dibagi-bagi. “Jangan ada dusta di antara kita,” kata mantan Humas PT Semen Cibinong ini.
Dalam mengembangkan media, Aqua Dwipayana menekankan pentingnya kolaborasi dengan media lain. Jangan menganggap mereka itu sebagai kompetitor. Sulawesi Selatan sebagai pintu gerbang di Indonesia Bagian Timur memiliki potensi yang sangat besar. Jejaring dan kemitraan ini penting untuk memperkuat aspek bisnis dengan men-“drive” (mengendalikan, mendorong) silaturahim. Kekuatan bisnis (media) adalah pemasaran, “networking” (jejaring), dan “total service” (pelayanan total). Hubungan yang kekal dan sehat itu tercipta karena ada komunikasi.
Dalam mengelola media, suami Retno Setiasih ini menyebutkan, lakukan tiga hal. Pertama, hati harus selalu bersih. Jika terjadi kesalahan antarsesama, maafkan dia. Jika dia bersalah, doakan. Kedua, diperlukan kecerdasan pikiran. Ketiga, selalu “positive thinking” (berpikir positif).
Menyikapi perkembangan terkini di bidang media dikaitkan dengan kehadiran PedomanRakyat.co.id, Aqua Dwipayana menyebutkan, meskipun trend sekarang mulai bergeser (dari ketika media cetak ke media daring), namun secara ekonomis memberi peluang bagi Pedoman Rakyat. Tentu saja, harus dikelola secara serius dan memahami setiap permasalahan secara komprehensif. Kembangkan hal-hal yang positif, Jangan alergi mengakomodasi pikiran-pikiran pihak lain. Intinya bagaimana menjadi media yang “friendly” (bersahabat).
Tidak hanya itu, kata Aqua Dwipayana, sumber daya manusia pun harus kompak, saling berkontribusi untuk kemajuan Pedoman Rakyat. Jangan alergi jika ada yang memberi masukan. Tetapi juga jangan hanya menjadi “follower” (pengikut), sebab nanti bisa menjadi pecundang. Jangan alergi, apalagi memandang enteng media lain.
“Pedoman Rakyat ini potensial dengan sumber daya manusia yang berkualitas. Sebab, media yang tidak berkualitas akan “lewat” (mati atau bubar),” pungkas Aqua Dwipayana dalam perbincangan yang berlangsung sekitar 90 menit yang padat tersebut.
Usai menyampaikan materi, enam peserta “sharing” (berbagi), yang bertanya, memperoleh pembeli pulsa dari pemateri. Aqua Dwipayana mengatakan, apa yang dilakukannya itu sama sekali bukan ”ria” (menyombongkan diri), melainkan untuk kepentingan silaturahim. Juga, karena dia “sudah selesai dengan dirinya”, termasuk keluarganya sehingga harus juga bermanfaat bagi orang lain seperti dikemukakan Erwin Kustiman yang bersama Aqua Dwipayana. Dalam berbagi seperti ini, dia termasuk sosok yang sudah meng-umrahkan sekitar 200 orang ke Tanah Suci.
Jumpa Dr.Aqua Dwipayana yang bertajuk “Optimalkan Kinerja Media dengan Mengembangkan Jaringan dan Merawatnya” tersebut diakhiri dengan penyerahan buku dari Dr. Aqua Dwipayana kepada Drs. H.L. Arumahi, MH, dan Dr. H.M. Dahlan Abubakar, M.Hum yang berjudul “Berkarya dan Peduli Sosial Gaya Generasi Milenial” dan “Humanisme Silaturahim Menembus Batas”. Buku yang diterbitkan tahun 2020 dan 2021 itu sudah tiga kali dicetak dengan ratusan copy.
M.Dahlan Abubakar pada kesempatan itu “membalas” penyerahan dua buku itu dengan menyerahkan “Lorong Waktu”, buku otobiografinya.
Pemimpin Umum Pedoman Rakyat Ardhy M. Basir yang hadir bersama Pemred Muh. Arafah, SH, MH, Wakil Pemimpin Umum James Wehantouw, Pemimpin Perusahaan Rusdy Embas, dan Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Sulsel Ir. H. Manaf Rahman dan sejumlah wartawan Pedoman Rakyat, juga menyerahkan piagam kepada Aqua Dwipayana dan juga kepada Arumahi selaku moderator.
Kegiatan yang merupakan 'buah dari berkah Ramadan’ ini diikuti secara luring oleh sejumlah mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar bimbingan Dr. Moh. Yahya Mustafa, M.Si, dan juga sejumlah pemerhati media, termasuk penulis. Total peserta yang ikut, termasuk secara virtual mencapai 92 orang. Peserta luring langsung melaksanakan acara buka puasa di lokasi kegiatan. (MDA)