SOROTMAKASSAR - MAKASSAR.
Menjelang perayaan Idul Fitri 1446 H, berbagai pihak mulai mempersiapkan strategi pengamanan guna memastikan kenyamanan dan keselamatan masyarakat. Komando Daerah Militer (Kodam) XIV/Hasanuddin menyiagakan 4.390 personel TNI sebagai bagian dari upaya pengamanan arus mudik dan balik Lebaran di Sulawesi Selatan. Fokus utama pengamanan adalah titik-titik rawan kemacetan dan potensi gangguan keamanan di jalur utama mudik.
Kasdam XIV/Hasanuddin, Brigjen TNI Sugeng Hartono, SE, MM menyampaikan, TNI akan memberikan dukungan penuh dalam memastikan kelancaran arus transportasi serta keamanan masyarakat selama perayaan Idul Fitri. Pernyataan ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Lintas Sektoral yang digelar di Hotel Dalton, Makassar, Kamis (13/3/2025).
“Kami akan memastikan pengamanan maksimal agar masyarakat dapat beraktivitas dengan aman dan nyaman selama Idul Fitri,” tegasnya.
Rapat koordinasi ini dipimpin oleh Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan, SH, SIK, MH, M.Si yang menegaskan, pengamanan Lebaran akan melibatkan ribuan aparat gabungan. Pengamanan akan difokuskan pada jalur mudik, rumah ibadah, terminal, bandara, pelabuhan, pusat perbelanjaan, serta tempat wisata yang diperkirakan akan dipadati masyarakat selama libur Lebaran.
Selain pengamanan fisik, sinergi antarinstansi juga menjadi perhatian utama dalam rapat tersebut. Pemerintah daerah, kepolisian, TNI, serta berbagai lembaga terkait akan mengoptimalkan koordinasi guna menghadapi berbagai potensi gangguan. Posko pengamanan akan didirikan di titik-titik strategis untuk memberikan pelayanan cepat bagi masyarakat serta mempercepat respons dalam situasi darurat.
Dengan strategi pengamanan yang terkoordinasi, diharapkan perayaan Idul Fitri tahun ini dapat berlangsung dalam suasana yang aman dan kondusif. Keterlibatan berbagai pihak dalam menjaga ketertiban dan keamanan menunjukkan komitmen untuk memberikan rasa nyaman bagi masyarakat yang merayakan Lebaran bersama keluarga.
Melalui sinergi antara TNI, Polri, dan pemerintah daerah, upaya pengamanan ini menjadi langkah preventif untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat mengganggu kelancaran perayaan. Diharapkan, seluruh masyarakat dapat menikmati momen Lebaran dengan penuh kebahagiaan tanpa adanya gangguan keamanan yang berarti. (*Rz)