SOROTMAKASSAR -- KOLAKA.
Terlapor penyerobotan tanah lokasi Objek Wisata Kayu Angin, Desa Liku, Kecamatan Samaturu, Kabupaten Kolaka, "Nsn" tidak gentar dengan laporan Bastian di Polsek Samaturu.
Bersama oknum Provos TNI dan oknum di Polsek Samaturu, "Nsn" turun ke lokasi. Bahkan, oknum tersebut diduga mengarahkan "Nsn" untuk membuat Gasebo di lokasi Bastian.
Menurut Bastian sebagai pelapor dan pemilik usaha Wisata Kayu Angin, yang resmi dan ada Izin dari Kementerian Pariwisata dan telah menguasai lokasi selama 13 tahun. Tiba-tiba muncul "Nsn" sebagai penyerobot.
Ketika di lokasi tanah yang diserobot itu, "Nsn" mengatakan tidak takut dilaporkan karena ada bekingnya.
Bastian menjelaskan, sebenarnya sudah pernah dipertemukan pelapor dan terlapor di Polres Kolaka bersama kuasa hukum masing-masing, dan "Nsn" mengaku akan menggugat secara perdata, karena ada surat yang dipegangnya.
Pihak Polres mempersilahkan "Nsn" untuk menggugat perdata, tapi tidak boleh ada kegiatannya di lapangan.
Setelah itu tiba-tiba muncul oknum Polsek Samaturu di lokasi dan mengarahkan "Nsn" untuk membuat gasebo. Tindakan oknum itu, apa hubungannya dengan Nasaruddin?
Sementara pada panggilan pertama, tidak dihadirinya, dengan alasan sakit, padahal dia tetap turun ke Lokasi tanah tersebut.
"Pada Hari Selasa, 28 Februari 2023 adalah jadwal panggilan ke- 2 kepada terlapor "Nsn" untuk diperiksa di Polres Kolaka, " kata Bastian.
Untuk itu, Bastian berharap terlapor bisa langsung ditahan, untuk membuktikan bahwa masih ada proses hukum di Polres Kolaka.
Sedang Penasehat Hukum Bastian, Andre Alman Assegaf, SH berharap, oknum Polsek Samaturu agar dievaluasi keberadaannya di Polsek Samaturu karena diduga ikut membantu penyerobotan tersebut dan menghalang-halangi proses pelaporan pidana atas terlapor. (dar)
