SOROTMAKASSAR -- Palu.
Pengurus Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Sulawesi Tengah dan Lions Club Palu Maleo membagikan 310 paket sembako kepada nelayan di kampung Lere, Palu Barat, Minggu (10/5/2020) siang. Pembagian sembako dilakukan secara protokol kesehatan, pakai masker dan tetap menjaga jarak satu sama lainnya.
Sebelum penyerahan sembako, warga yang hadir dibagikan masker. Kemudian selalu diingatkan menjaga jarak, sering mencuci tangan dengan memakai sabun, selalu menjaga pola hidup sehat,dan selalu berada di rumah bila tidak ada keperluan di luar rumah.
“Kita harus mengikuti imbauan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran virus corona (Covid-19). Bahaya Corona ini sudah meluas ke seluruh wilayah dan virus ini lebih cepat terutama cara penyebarannya manakala kita lengah," kata Ketua Perhimpunan INTI Sulteng, Rudy Wijaya sebelum penyerahan sembako.
Satu paket sembako antara lain berisi beras, minyak goreng, gula, garam, dan lainnya. Bantuan sembako INTI Sulteng diserahkan Rudy sebanyak 160 paket dan Presiden Lions Club Palu Maleo, Linawati Mulialim menyerahkan 150 paket sembako secara simbolis diterima Ketua Bidang Ekonomi Himpunan Nelayan Sulteng, Idris.
Dia kemudian yang akan membagikan sembako ke para nelayan yang sudah terdaftar. “Warga Lere adalah nelayan dan korban tsunami. Sekarang mereka terdampak pandemi corona. Warga Lere sangat bersyukur mendapatkan bantuan sembako dari INTI Sulteng dan Lions Club Palu Maleo,” kata Idris.
Selain Rudy, pengurus INTI Sulteng yang ikut menyerahkan bantuan antara lain Dolof Tirayo, Mintarto Gunawan, Willem Chandra, Elma Dyke Ruauw, dan Jane Malonda,
Kemudian Linawati, Elma, dan Jane melanjutkan perjalanan ke Saloya di Lorong Malaya. Di sana mereka juga menyerahkan bantuan sembako kepada beberapa orang yang tidak bekerja lagi karena ada pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan perusahaan tempat mereka bekerja.
“Mereka adalah yang ikut terdampak dari pandemi corona sehingga kehilangan pekerjaan. Mereka perlu bantuan untuk kebutuhan sehari-harinya,” kata Jane.
Ketua INTI Sulteng, Rudy Wijaya menjelaskan, pembagian sembako tersebut merupakan wujud kepedulian dalam menyikapi dampak sosial ekonomi yang timbul karena bencana non alam, penyebaran virus corona (Covid-19) yang menimpa seluruh lapisan masyarakat. Warga kurang mampu akan merasa terbantu dengan adanya bantuan seperti ini.
"Tim Medis menanganinya sangat ketat dan menggunakan ADP yang lengkap, dan untuk pencegahan mari kita ikuti dan patuhi aturan aturan dan himbauan yang telah ditetapkan oleh pemerintah," ajak Rudy.
Menurutnya, aksi kemanusiaan, aksi kepedulian sosial yang bersentuhan langsung dengan masyarakat kecil, misalnya pembagian sembako bersama-sama saudara kita yang terdampak penghasilannya akibat wabah Covid-19 ini sangat tepat.
“INTI hadir bukan untuk "lomba lari" saling berebut yang tercepat yang terhebat, tetapi berebut melakukan aksi kemanusiaan yang bermanfaat dan berguna bagi warga yang sangat membutuhkan bantuan,” katanya.
Disebutkan, setiap bencana alam, maupun bencana non alam seperti Wabah Covid-19 ini, INTI melihatnya sebagai tantangan yang harus dihadapi secara bersama-sama. Tidak ada satupun yang akan selalu bisa membahagiakan semua orang, menjangkau seluruh lapisan elemen, tapi dengan bergotong royong, dan seberat apapun tantangan, INTI yakin akan segera selesai apabila semua pihak bersama-sama bergandengan tangan.
"Kita berharap pandemi Covid-19 ini bisa lekas berakhir, dan INTI akan terus bekerja bersama dengan pemerintah menghadapi tantangan, memperkuat soliditas antar anggota, pengurus dan seluruh pihak, bergotong royong, bergandengan tangan melawan Covid-19," kata Rudy.
Ia mengajak kepada siapapun yang mampu, mari bersama-sama melakukan misi kemanusiaan, bersama melakukan hal yang terbaik untuk bangsa. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.MAN
