SOROTMAKASSAR -- Jakarta. Menyikapi keluhan masyarakat, maskapai penerbangan di tanah air akhirnya akan mulai menurunkan harga tiket pesawat. Kepastian terhadap kebijakan itu diambil setelah seluruh direksi maskapai penerbangan mengadajan pertemuan dengan Menteri Perhubungan, Minggu (13/01/2019).
Dalam konferensi pers di Jakarta usai menghadiri pertemuan dengan Menteri Perhubungan, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia atau Indonesia National Air Carriers Association (INACA), Ari Askhara menyampaikan, penurunan harga tiket pesawat akan dilakukan bervariatif.
Penurunan harga bervariatif itu berkisar 30 sampai 60 persen. Yang pasti penurunannya di atas 20 persen. "Ini kita turunkan bervariatif, dari 30 sampai 60 persen. Yang pasti di atas 20 persen. Kita kembali ke harga normal sebelum nataru (natal dan tahun baru)," tutur Ari.
Ari mengakui, dengan penurunan harga tiket pesawat tersebut, maskapai penerbangan tentunya akan melakukan berbagai macam efisiensi. Beberapa efisiensi diantaranya adalah mendapatkan potongan harga dari Angkasa Pura serta Airnav Indonesia.
Menurut Ari, pada Jumat lalu sudah ada 6 rute pesawat Garyda Indonesia yang harga tiketnya sudah mulai turun. Sementara Citilink ada 33 rute dan Lion Air sebanyak 40 rute yang harga tiketnya bakal turun.
Ketua Umum INACA ini mengungkapkan pula, ada 3 hal yang menjadi beban utama bisnis penerbangan. Pertama adalah bahan bakar avtur yang mencapai 40-50 persen. Kedua, leasing dan maintenance yang mencapai 20 persen (pakai kurs dolar AS). Sedangkan sisanya 2 hingga 20 persen beban biaya airport.
Mahalnya harga tiket saat ini, tambah Ari, memang tak bisa dihindari. Sebab dari periode 2016 hingga 2018 nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sudah melemah hingga 107 persen. Sedangkan transaksi yang dilakukan maskapai menggunakan kurs dolar AS. (*)