Oleh : Megawati
(Mahasiswi Ilmu Komunikasi UMI Makassar)
TAHUN 2007 hingga 2008 menjadi titik berat dan signifikan dalam mengurangi perekonomian di dunia. Kita melihat terjadi krisis bahan bakar minyak hingga krisis pangan yang saat itu melanda ekonomi dunia kemudian menyebabkan timbulnya krisis finansial ( financial crisis). Yang begitu terasa dan kemungkinan akan terasa pula dampaknya hingga saat ini. Oleh karena itu kejadian besar pada saat itu menunjukkan bagaimana kegagalan pasar dalam fondasi yang disebut dengan kapitalisme sebagai akibat dari tindakan.
Belum selesai membahas efek negatif dampak ekonomi kapitalis di tahun 2020, Indonesia bahkan dunia dihebohkan dengan munculnya virus jenis baru yang disebut sebagai virus Corona atau dalam sebutan ilmiahnya disebut sebagai Covid-19 (Corona Virus Disease 2019).
Virus corona mulai merambah di sekitar wilayah Wuhan, China dan kini telah menjangkit lebih dari 100 negara. Dengan semakin meluasnya wabah virus Corona ke berbagai belahan dunia menjadi ancaman serius bagi perekonomian global. Kemunculan virus ini akan memberikan begitu banyak pengaruh dalam berbagai sektor yang terdampak dan begitu terasa adalah sektor perekonomian.
Dengan merebaknya virus Corona ditengah masyarakat, hampir empat bulan masyarakat mengikuti anjuran pemerintahan dengan #stay at home. Ini guna memutus mata rantai penyebaran Govid-19 di Indonesia.
Berbagai kebijakan telah diterapkan oleh pemerintah untuk mengatasi pandemi ini, mulai dari penerapan sosial distancing, physical distancing, mengimbau masyarakat agar selalu menggunakan masker saat keluar rumah, meliburkan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan keagamaan dan pembatasan kegiatan di area publik, hingga Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Sehingga baru-baru ini, pemerintah kembali membuat masyarakat menjadi bingung karena berencana akan menerapkan kebijakan baru yang disebut New Normal.
Nah tidak bisa dipungkiri untuk saat ini masih banyak orang awam dengan istilah 'New Normal' tersebut. Sebenarnya masih bertanya-tanya apa sih yang di maksud dengan New Normal ?
Istilah New Normal pertama kali digunakan oleh Roger McNamee, seorang investor teknologi. New Normal atau normal baru adalah suatu waktu dimana kemungkinan besar anda bersedia bermain dengan aturan baru untuk jangka panjang (berdamai dengan virus Corona). Dalam New Normal atau Normal Baru, lebih penting untuk melakukan hal-hal yang benar daripada menyerah.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto mengatakan, tujuan diberlakukannya New Normal adalah memperkuat dari sisi kesehatan dan juga ekonomi, penyesuaian kesehatan dilakukan untuk menekan korban dari Covid-19, sedangkan penyesuaian ekonomi dilakukan untuk menekan korban pemutusan hubungan kerja (PHK) dan memperbarui sosial ekonomi. (***)