SOROTMAKASSAR -- Manado.
Setelah sepekan lalu beberapa daerah di Provinsi Sulawesi Selatan tertimpa bencana alam, kini giliran kota Manado di Provinsi Sulawesi Utara diterjang banjir dan tanah longsor, Jumat (01/02/2019) pagi hingga siang hari.
Keterangan yang dihimpun media ini menyebutkan, akibat curah hujan deras yang mengguyur bumi Nyiur Melambai itu sejak dinihari tadi, sejumlah wilayah di ibukota Provinsi Sulawesi Utara ini terendam banjir dan juga tanah longsor.
Wilayah yang terendam air antara lain di Tikala, Perkamil, Sario, Baelang, Telling, Paniki, Wonasa, Tuminting, Sumompo, Karangria, Komo Dalam, Dendengan Dalam, Kalasey, dan jalan-jalan di dalam kota Manado. Genangan air cukup tinggi dan bahkan ada yang sampai setinggi dada orang dewasa.
Disamping bencana banjir, juga terjadi tanah longsor di beberapa titik, seperti di Sumompo Lingkungan II yang mengakibatkan dinding rumah warga hancur tertimpa material tanah longsor. Kemudian di Kelurahan Mahawu Lingkungan 1 Kecamatan Tuminting, tanah longsor menimpa sebuah rumah dan merenggut nyawa seorang balita.
Tanah longsor yang terjadi di Kelurahan Mahawu ini menghancurkan rumah milik keluarga Lapian-Bendah. Seorang balita bernama Nathalia Lapian (1 tahun), anak dari pasangan Taufan Lapian dan Ria Bendah tidak terselamatkan dan meninggal dunia tertimpa tanah longsor.
Saat kejadian, korban Nathalia bersama saudara kembar dan ibunya sedang berada dalam kamar rumahnya. Ibunya, Ria Bendah ketika itu hanya sempat mengevakuasi saudara kembarnya, sementara korban masih dalam keadaan tertidur di ayunan.
Peristiwa banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah kota Manado ini langsung mendapat penanganan serius dan langkah cepat dari pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manado maupun petugas Tagana serta aparat kepolisian dan TNI. (ndut/jw)